Perlombaan Paling Mematikan

2 menit baca
Perlombaan Paling Mematikan
Perlombaan Paling Mematikan

Di zaman modern ini, banyak orang terjebak dalam perlombaan yang mematikan untuk mengumpulkan kekayaan dan kesuksesan duniawi. Dalam Islam, hal ini merupakan salah satu penyebab utama kehancuran moral dan agama manusia. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah telah menyoroti fenomena ini dalam salah satu ceramahnya, beliau menyatakan betapa berbahayanya fenomena ini bagi umat manusia.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

فالذي أهلك الناس اليوم التنافس في الدنيا وكأنَّهم خُلِقوا لها وكأنَّها خُلِقت لهم فاشتغلوا بما خُلِق لهم عما خُلِقوا له وهذا من الانتكاس

“Yang menyebabkan manusia binasa di masa sekarang ini adalah dikarenakan mereka saling berlomba-lomba untuk mendapatkan dunia. Seolah-olah mereka diciptakan untuk dunia, dan seakan-akan dunia diciptakan untuk mereka. Sehingga manusia tersibukan dengan dunia (yang sejatinya diciptakan untuk mereka) dan lalai dari ibadah (tujuan utama diciptakannya manusia). Maka fenomena yang seperti ini sudah terbalik.” Syarah Riyadhus Shalihin, kaset nomor 17

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, banyak orang saat ini hidup seolah-olah tujuan utama mereka adalah untuk mengejar harta dan kenikmatan dunia. Seolah-olah mereka diciptakan untuk dunia. Mereka lupa bahwa dunia ini hanya tempat sementara yang diciptakan sebagai sarana untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan akhirat. Dan mereka diciptakan di dunia ini agar beribadah kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala menyatakan,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Islam mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian bagi manusia. Allah ﷻ menciptakan manusia dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya dan menguji siapa di antara mereka yang paling baik amalnya sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Mulk: 2. Ketika manusia terlalu fokus pada kehidupan dunia, mereka seringkali melupakan tujuan utama ini.

Islam tidak melarang umatnya untuk mencari nafkah dan menikmati kehidupan dunia, namun jangan sampai melalaikan dari akhirat. Kehidupan akhirat harus lebih diutamakan daripada kehidupan dunia.
Manusia harus tetap mengutamakan ibadah dan ketaatan kepada Allah ﷻ . Ketika prinsip ini hilang, maka manusia akan tersesat dan terjerumus dalam perlombaan yang mematikan untuk mendapatkan kekayaan dunia.

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam kekayaan atau kesuksesan duniawi, melainkan dalam ketaatan kepada Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Kebahagiaan dunia hanyalah sementara dan dapat menghilang kapan saja, sedangkan kebahagiaan akhirat adalah kekal dan abadi.

Perlombaan paling mematikan adalah perlombaan untuk mengumpulkan dunia dengan mengabaikan tujuan utama penciptaan manusia, yaitu beribadah kepada Allah ﷻ. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengingatkan kita untuk tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia dan selalu mengutamakan kehidupan akhirat. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh...
  • Abdullah bin Muhammad al-Harawi rahimahullah menyatakan, من جواهر البرِّ، كِتمان المصيبة حتى يُظنّ أنك لم تُصب قَطّ “Di antara...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menuturkan, وعلى هذا فيخشى على الإنسان إذا عوَّد نفسه التأخر في العبادة أن...
  • Umar bin Abdul Aziz rahimahullah mengatakan, وما رفق أحد بأحد في الدنيا إلا رفق الله به يوم القيامة. “Tidaklah...
  • Abdullah bin Abbas radhiyallaahu’anhuma menjelaskan, إن أحدهم يشرك حتى يشرك بكلبه : يقول “لولا الكلب لسُرقنا الليلة “Sungguh salah...
  • Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu menyatakan, من جاءك بالحقِّ فاقبلْ منه وإنْ كان بعيداً بغيضاً ، ومن جاءك بالباطل فارددْهُ...

Kirim Pertanyaan