![]() |
Ramadhan Bulan Perlombaan Amal Saleh |
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana setiap Muslim diberikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Dalam hal ini, Al-Hasan al-Bashri rahimahullah menggambarkan Ramadhan sebagai arena perlombaan bagi hamba-hamba Allah Ta’ala. Mereka yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan akan memperoleh kemenangan, sedangkan mereka yang lalai akan merugi.
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena perlombaan bagi hamba-hamba-Nya untuk melakukan ketaatan demi menggapai keridhaan-Nya. Maka sebagian kaum bersegera (melakukan perlombaan tersebut) dan mereka berhasil meraih keberuntungan. Namun yang lainnya tertinggal dan mereka pun merugi.
Sungguh mengherankan orang yang bermain-main lagi tertawa pada hari dimana orang-orang yang berbuat baik meraih kemenangan dan merugi orang-orang yang berbuat kebatilan.” ( Lathaiful Ma’arif 210)
Ramadhan sebagai arena perlombaan dalam ibadah masuk dalam keumumuman firman Allah Ta’ala,
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi..” (QS. Ali ‘Imran: 133)
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga ajang kompetisi untuk meraih keutamaan dan kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ramadhan memberikan peluang besar bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan melalui ibadah puasa, shalat malam, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak sedekah dan dzikir.
Dalam perlombaan ini, terdapat dua kelompok,
1. Golongan yang Beruntung
Mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mengisi Ramadhan dengan amal ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan penuh harapan akan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Golongan ini memanfaatkan waktu Ramadhan dengan maksimal dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
2. Golongan yang Merugi
Sebaliknya, ada kelompok yang menyia-nyiakan Ramadhan. Mereka tidak meningkatkan ibadah, tetap melakukan maksiat, atau sekadar menjalani puasa tanpa memahami makna dan hikmahnya. Rasulullah ﷺ mengingatkan,\
“Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Golongan ini adalah mereka yang gagal memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk perubahan diri ke arah yang lebih baik.
Ramadhan bukan sekadar bulan biasa, tetapi merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat ganda dan ampunan dari Allah Ta’ala. Sebagaimana perlombaan, hanya mereka yang bersungguh-sungguh yang akan meraih kemenangan. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya berlomba dalam amal kebaikan agar tidak termasuk ke dalam golongan yang merugi.
Semoga kita semua termasuk dalam barisan pemenang di bulan Ramadhan ini. Aamiin.