Ramadhan Bulan Perlombaan Amal Saleh

2 menit baca
Ramadhan Bulan Perlombaan Amal Saleh
Ramadhan Bulan Perlombaan Amal Saleh

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana setiap Muslim diberikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Dalam hal ini, Al-Hasan al-Bashri rahimahullah menggambarkan Ramadhan sebagai arena perlombaan bagi hamba-hamba Allah Ta’ala. Mereka yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan akan memperoleh kemenangan, sedangkan mereka yang lalai akan merugi.

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,

إن الله جعل شهر رمضان مضماراً لخلقه يستبقون فيه بطاعته إلى مرضاته، فسبق قوم ففازوا وتخلف آخرون فخابوا ‏فالعجب من اللاعب الضاحك في اليوم الذي يفوز فيه المحسنون ويخسر فيه المبطلون

“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena perlombaan bagi hamba-hamba-Nya untuk melakukan ketaatan demi menggapai keridhaan-Nya. Maka sebagian kaum bersegera (melakukan perlombaan tersebut) dan mereka berhasil meraih keberuntungan. Namun yang lainnya tertinggal dan mereka pun merugi.

Sungguh mengherankan orang yang bermain-main lagi tertawa pada hari dimana orang-orang yang berbuat baik meraih kemenangan dan merugi orang-orang yang berbuat kebatilan.” ( Lathaiful Ma’arif 210)

Ramadhan sebagai arena perlombaan dalam ibadah masuk dalam keumumuman firman Allah Ta’ala,

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi..” (QS. Ali ‘Imran: 133)

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga ajang kompetisi untuk meraih keutamaan dan kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ramadhan memberikan peluang besar bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan melalui ibadah puasa, shalat malam, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak sedekah dan dzikir.

Dalam perlombaan ini, terdapat dua kelompok,

1. Golongan yang Beruntung

Mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mengisi Ramadhan dengan amal ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan penuh harapan akan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Golongan ini memanfaatkan waktu Ramadhan dengan maksimal dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

2. Golongan yang Merugi

Sebaliknya, ada kelompok yang menyia-nyiakan Ramadhan. Mereka tidak meningkatkan ibadah, tetap melakukan maksiat, atau sekadar menjalani puasa tanpa memahami makna dan hikmahnya. Rasulullah ﷺ mengingatkan,\

رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش

“Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Golongan ini adalah mereka yang gagal memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk perubahan diri ke arah yang lebih baik.

Ramadhan bukan sekadar bulan biasa, tetapi merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat ganda dan ampunan dari Allah Ta’ala. Sebagaimana perlombaan, hanya mereka yang bersungguh-sungguh yang akan meraih kemenangan. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya berlomba dalam amal kebaikan agar tidak termasuk ke dalam golongan yang merugi.

Semoga kita semua termasuk dalam barisan pemenang di bulan Ramadhan ini. Aamiin.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “إن سبحان الله والحمد لله ولا إله...
  • ☝? “Syaikh Zaid Al Madkholii rahimahulloh mengatakan,“ Bukan termasuk dari konsekuensi sebuah ikatan persahabatan adalah seseorang diam dari kekeliruan...
  • Syaikh Rabi’bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah menuturkan, “فإن الحق أحق أن يتبع،والحجة لا يجوز إسقاطها من أجل هذا الرجل العظيم.”...
  • Dalam Jaami’ul Ulum Wal Hikam (1/330), Ibnu Rojab rahimahullah menyampaikan pemahaman yang mendalam tentang sifat sejati seorang mukmin. Beliau...
  • Atha’ bin Abi Rabah rahimahullah menyatakan, إنَّ الرَّجُل ليتكلَّم في غضبه بكلمة يهدم بها عمل ستين سنة أو سبعين...
  • Malik bin Dinar rahimahullah menyatakan, وما ضُرب عَبدٌ بِعقوبة أعظم من قسوة القلب “Tidaklah seorang hamba ditimpa suatu hukuman...

Kirim Pertanyaan