SEMUT ITU MENGINSPIRASIKU UNTUK BANGKIT |
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah pernah menyampaikan sebuah kisah kepadaku bahwa dahulu ada seorang ulama besar dalam bidang ilmu nahwu di kota Kufah. Beliau adalah imam al-Kisai, salah seorang pakar bahasa Arab di masanya. Ternyata beliau memiliki kisah unik semasa belajar ilmu nahwu.
Dikisahkan bahwa beliau telah berusaha belajar ilmu nahwu namun belum juga berhasil menguasainya.
Pada suatu hari, beliau menjumpai seekor semut yang sedang merayap di tembok dengan membawa makanan. Semut itu selalu terjatuh setiap kali berusaha naik ke atas tembok.
Akan tetapi semut tersebut bersabar dan terus berusaha naik hingga akhirnya berhasil ke atas tembok.
Melihat peristiwa tersebut, al-Kisai mengatakan, ‘Semut ini saja mampu bersabar hingga sampai ke tempat tujuannya. (Seharusnya aku lebih mampu untuk melakukannya).’
Akhirnya beliau bersabar dan terus berusaha belajar hingga akhir menjadi seorang imam dalam ilmu nahwu.
Oleh sebab itu, hendaknya kalian bersabar wahai para penuntut ilmu dan jangan berputus asa. Karena sesungguhnya putus asa adalah penutup pintu kebaikan. Tidak sepantasnya kita merasa pesimis bahkan hendaknya optimis dan menyiapkan kebaikan untuk diri-diri kita.
Kitab al-Ilm 62