Sunnah Yang Ditinggalkan Kebanyakan Makmum

1 menit baca
Sunnah Yang Ditinggalkan Kebanyakan Makmum
Sunnah Yang Ditinggalkan Kebanyakan Makmum

Al-Bara’ bin Azib radhiyallahu’anhu berkisah,

“أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا رَكَعَ رَكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لَمْ نَزَلْ قِيَامًا حَتَّى يَرَوْهُ قَدْ وَضَعَ جَبْهَتَهُ بِالْأَرْضِ ثُمَّ يَتَّبِعُونَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.”

“Bahwasanya mereka (para sahabat) shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, apabila beliau ruku’ mereka pun ruku’ dan apabila beliau mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah’ (tatkala I’tidal), mereka pun berdiri dan tetap demikian hingga mereka melihat beliau meletakkan keningnya di atas tanah (sujud) kemudian mereka pun mengikuti beliau shallallahu alaihi wasallam.”

[HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Abu Dawud 622]

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

Kirim Pertanyaan