JIka Salammu Tidak Dibalas |
Menurut pandangan ulama terkemuka, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, ada aspek penting dalam memberikan salam dan cara kita meresponsnya.
Syaikh al-Utsaimin menegaskan bahwa kita seharusnya memberikan salam kepada siapa saja, baik yang kita kenal maupun tidak. Ucapan salam ini adalah tanda kebaikan hati dan penghargaan terhadap setiap individu, tanpa memandang status atau hubungan kita dengan mereka.
Namun, apa yang terjadi jika salam kita tidak dijawab? Syaikh al-Utsaimin menjelaskan dalam karya beliau dalam kitab Liqa al-Bab al-Maftuh 234,
“Ucapkanlah salam kepada siapa saja yang engkau kenal dan tidak engkau kenal. Dan kepada seseorang yang mau menjawab salam dan tidak menjawab salam.
Jika engkau telah mengucapkan salam namun dia tidak menjawab salam, maka engkau akan mendapatkan pahala dan dia yang menanggung dosa.”
Ia mengatakan bahwa ketika kita memberikan salam namun tidak mendapatkan respons, kita tetap akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah Azza wa Jalla. Sebaliknya, orang yang tidak merespons salam akan menanggung dosa atas kelalaian tersebut.
Pesan yang sangat berharga dari pandangan ini adalah tentang kemuliaan karakter dan kesabaran. Kita diajak untuk tetap bersikap baik dan mempertahankan niat baik, bahkan jika salam kita tidak dijawab. Ini adalah ujian bagi kesabaran kita, serta kesempatan untuk membuktikan bahwa kita bisa mengendalikan reaksi negatif.
Islam mengajarkan bahwa tindakan baik tidaklah luput dari pahala, bahkan ketika tanggapan tidak seperti yang diharapkan. Ini mengajarkan pentingnya konsistensi dalam perilaku baik, serta kemampuan untuk mengatasi perasaan negatif. Tetap semangat menyebarkan salam dan ikhlaskan niat untuk Allah Ta’ala semata. Allahu a’lam