Fenomena Hamil Di Luar Nikah

2 menit baca
Fenomena Hamil Di Luar Nikah
Fenomena Hamil Di Luar Nikah

Fenomena kehamilan di luar nikah adalah salah satu permasalahan sosial yang seringkali menjadi topik pembicaraan di berbagai masyarakat. Keadaan ini, tentu saja, menimbulkan pertanyaan moral dan agama. Dalam pandangan agama Islam, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah memberikan pandangan yang jelas mengenai masalah ini.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyatakan,

فإذا حملت وهي ليست ذات زوج فإنها لا يجوز تزوجها مطلقًا في أي بلاد الله حتى تضع الحمل، فإذا وضعت الحمل؛ جاز لها التزوج بعد التوبة، والرجوع إلى الله، والإنابة

“Jika seorang wanita hamil (di luar nikah) sedangkan dia tidak belum punya suami. Maka wanita tersebut sama sekali tidak boleh menikah dengan siapa pun di negeri milik Allah manapun sampai dia melahirkan.

Apabila wanita itu sudah melahirkan, maka dia boleh menikah setelah bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.” (Al-Mauqi’ ar-Rasmi lisamah Syaikh bin Baz rahimahullah)

Jika seorang wanita hamil di luar nikah tanpa memiliki suami, maka sangat penting untuk memahami bahwa menikah dengan siapa pun tidak diperbolehkan bagi wanita tersebut selama dia masih dalam keadaan hamil. Hal ini berlaku di mana pun, di semua negeri yang merupakan milik Allah Ta’ala.

Alasannya adalah bahwa menikah dalam keadaan ini dapat menimbulkan keraguan dan ketidakjelasan tentang ayah biologis dari bayi yang dikandung oleh wanita tersebut. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga keabsahan nasab dan keturunan.

Namun, Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga memberikan harapan dan solusi bagi wanita yang berada dalam situasi ini. Setelah melahirkan, dia harus bertaubat kepada Allah Ta’ala dan kembali kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Karena zina adalah dosa besar sehingga pelakunya harus bertaubat kepada Allah Ta’ala.

Dengan demikian, ada dua syarat yang harus terpenuhi jika wanita tersebut hendak menikah lagi. Yaitu dia harus bertaubat dengan sebenar-benarnya dan menunggu sampai terlahir bayi yang dikandungnya.

Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari perbuatan keji dengan segala macamnya. Aamiin Yaa Rabbal A’lamin.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, إن من أبر البر بالوالدين أن يدعوهما إلى توحيد الله عز وجل،...
  • Dalam Islam, berdoa adalah ibadah yang sangat mulia. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat berdoa adalah menghadap...
  • Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahulloh, Tidak diragukan lagi bahwa demonstrasi adalah kejelekan. Karena bisa menyebabkan kekacauan dari...
  • Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, ما أقرب ما هو آت ما أبعد ما قد فات ما أغفل الأحياء عمّا حلَّ...
  • Bakr bin Abdillah al-Muzani rahimahullah menyatakan, رحم الله عبدًا رزقه الله قوة فأعمَل نفسه في طاعة الله عز وجل...
  • Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu mengatakan, “Cintailah orang-orang miskin karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan...

Kirim Pertanyaan