Kiat Menumbuhkan Keimanan Pada Anak

2 menit baca
Kiat Menumbuhkan Keimanan Pada Anak
Kiat Menumbuhkan Keimanan Pada Anak

Ibnul Jauzi rahimahullah mengungkapkan cara bijak yang telah ditempuh oleh Salafus Shalih dalam menanamkan keimanan pada anak-anak mereka. Beliau menuturkan,

وقد كان السلف إذا نشأ لأحدهم ولد شغلوه بحفظ القرآن وسماع الحديث فيثبت الإيمان في قلبه

“Dulu para salaf jika ada anak kecil yang sedang tumbuh di antara mereka, mereka pun menyibukkannya dengan menghafal Al-Qur’an dan mendengarkan hadis sehingga akan kokoh keimanan dalam kalbunya.” (Shoidul Khothir 162)

Kiat ini memberikan pandangan berharga tentang pendidikan spiritual anak-anak. Salafus Shalih tidak hanya memberikan perhatian terhadap kebutuhan fisik dan pendidikan formal, tetapi juga menanamkan pondasi keimanan sejak usia dini. Inilah beberapa kiat yang bisa diambil dari pendekatan bijak mereka:

Menyibukkan anak dengan menghafal Al-Qur’an memberikan landasan kokoh untuk keimanan mereka. Al-Qur’an menjadi petunjuk hidup dan sumber inspirasi untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Mendengarkan hadis-hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah cara yang efektif untuk memahamkan anak-anak tentang ajaran Islam dan akhlak yang baik. Hadis-hadis memberikan panduan dalam berperilaku dan bersikap.

Para salaf tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan, tetapi juga menjadi teladan yang hidup. Menunjukkan praktek keagamaan yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan dampak positif yang kuat pada anak-anak.

Menciptakan lingkungan Islami di rumah, di mana nilai-nilai agama diterapkan secara konsisten, dapat memperkuat keimanan anak-anak. Mulai dari berbagai ibadah hingga tata cara berinteraks yang islami, semua dapat membentuk karakter akhlak yang baik.

Dengan mengikuti jejak bijak Salafus Shalih dalam mendidik anak-anak, kita dapat menciptakan generasi yang memiliki fondasi keimanan yang kokoh dan kuat. Melibatkan mereka dalam kegiatan keagamaan sejak usia dini adalah investasi terbaik untuk membentuk kepribadian Islami yang berkembang seiring berjalannya waktu. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan, ﻭﻗﺪ ﺃﺧﺮﺝ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ اﻷﺑﻮﻳﻦ ﻣﻦ اﻟﺠﻨﺔ ﺑﺬﻧﺐ ﻭاﺣﺪ اﺭﺗﻜﺒﺎﻩ ﻭﺧﺎﻟﻔﺎ ﻓﻴﻪ ﻧﻬﻴﻪ ﻭﻟﻌﻦ...
  • Al-Bara’ bin Azib radhiyallahu’anhu berkisah, “أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا رَكَعَ رَكَعُوا وَإِذَا...
  • Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina.’ Mereka berkata, ‘Apakah kamu...
  •   Ibnu Abdil Barr rahimahullah menyatakan, لا ينبغي للعاقل المؤمن أن يحتقر شيئًا من أعمال البر، فربما غُفر له...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ﻭﻣﻦ اﻟﻤﻌﻠﻮﻡ ﺑﺎﻻﺿﻄﺮاﺭ ﻣﻦ ﺩﻳﻦ اﻹﺳﻼﻡ ﺃﻥ اﻟﺸﺮﻙ ﻳﻐﻔﺮ ﺑﺎﻟﺘﻮﺑﺔ، ﻭﺇﻻ ﻟﻢ ﻳﺼﺢ ﺇﺳﻼﻡ...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “ﻇﺎﻫﺮ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻥ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻟﻮ ﻓﻄﺮ ﺻﺎﺋﻤﺎً ﻭﻟﻮ ﺑﺘﻤﺮﺓ ﻭاﺣﺪﺓ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻪ...

Kirim Pertanyaan