Jangan Lupakan Jasa Orang Tua |
Saat engkau merenungi hidupmu yang kini penuh dengan kesibukan untuk mencari kebahagian di dunia dan akhirat, ingatlah bahwa ada dua insan yang berjasa besar terhadapmu. Mereka adalah orang tuamu, yang sejak awal, rela mengorbankan apa yang dimiliki demi melihatmu tumbuh dan bahagia. Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidzahullah mengingatkan,
“Sangat disayangkan, sekian banyak manusia menganggap remeh hak kedua orang tuanya dan melupakan kebaikan yang sangat besar, yaitu tatkala ibu mengandungnya hingga proses melahirkan. Rasa lelah dan berbagai kepayahan yang dirasakan sampai jerih payah seorang bapak kepadanya, kebaikan dan kasih sayangnya serta pemberian nafkahnya hingga ia tumbuh besar. Kemudian sekarang akhirnya dia melupakan hak kedua orang tuanya.” Al-Majmu’ 2/460
Sejak saat pertama engkau hadir di dalam rahim ibumu, tak terhitung malam-malam panjang yang ia lewati dalam rasa lelah. Setiap denyut sakit, setiap rasa mual, dan berat yang bertambah pada tubuhnya adalah bukti cintanya. Hingga akhirnya, dengan rasa sakit yang sangat, ia melahirkanmu ke dunia. Allah Ta’ala menggambarkan dalam firman-Nya,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)
Ayahmu, dengan tangannya yang kasar, bekerja tanpa lelah, siang dan malam, memeras keringat dan membanting tulang untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Tetes keringat perjuangannya dalam mengais nafkah adalah bukti cinta dan kasih sayangnya kepada keluarga.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang lupa. Kesibukan dunia, tuntutan hidup, dan angan-angan pribadi seringkali membuat kita melupakan bahwa di balik keberadaan kita di alam ini, ada jasa besar dua insan yang selalu berharap kebaikan bagi kita.
Mereka mungkin tak lagi sekuat dulu. Rambut mereka mulai memutih, daya ingat mulai melemah dan fisik mereka tak lagi kuat seperti dulu. Tetapi ingatlah, jasa mereka tak pernah usang dan jasa besar mereka di masa lampau tak terbalaskan.
Ibnu Abi Burdah rahimahullah berkisah,
“Ayahnya melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang towaf di ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu pun bersenandung,
Sesungguhnya aku adalah tunggangan ibuku yang taat.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar dengan ini apakah aku telah membalas budi ibuku?” Maka Ibnu Umar menjawab, “Belum, bahkan meskipun satu hembusan napasnya (ketika akan melahirkan).” Al-Adab al-Mufrad 1/18
Jangan sampai kita menjadi anak yang melupakan mereka setelah cinta dan pengorbanan yang telah diberikan. Itu merupakan kedurhakaan terhadap orang yang merupakan salah satu dosa besar yang sangat besar dosanya.
Orang tua adalah jalan menuju surga. Maka, jagalah hak mereka, cintai mereka, dan jangan pernah lupakan pengorbanan mereka. Allahu a’lam