Tidak Perlu Takut Sama Jin

3 menit baca
Tidak Perlu Takut Sama Jin
Tidak Perlu Takut Sama Jin

Dalam masyarakat, ada banyak mitos dan kepercayaan tentang jin, makhluk gaib yang sering kali dianggap sebagai penguasa wilayah tertentu dan berkuasa atas manusia. Padahal perspektif Islam mengajarkan bahwa manusia tidak perlu takut pada jin. Karena Sang Penguasa alam semesta adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang mampu menimpakan marabahaya kecuali dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah memberikan nasihat penting mengenai hal ini. Beliau mengatakan bahwa ketakutan kepada jin justru membuka peluang bagi jin untuk berbuat jahat kepada manusia. Dalam Tafsir Surat Al-Baqarah kaset nomor 6 beliau menyatakan,

وأنا أقول لك إن خفت من الجن فسوف يعتدون عليك ولهذا أكثرُ ما يصاب الإنسان من الجن إذا كان يخاف يخاف منهم

“Aku tegaskan kepadamu, jika engkau takut kepada jin, maka para jin akan berbuat jahat kepadamu. Oleh karena itu kebanyakan orang yang diganggu jin adalah karena dia takut kepada jin.”

Nasihat ini memberikan wawasan penting dalam memahami hubungan antara manusia dan jin dari sudut pandang Islam. Dalam Al-Qur’an dan hadits, jin adalah makhluk Allah Ta’ala yang diciptakan dari api. Jin adalah makhluk mukallaf seperti manusia yang diperintah dan dilarang. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat mereka kecuali dalam sebagian kondisi dengan seizin Allah Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُ

“Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf :27)

Namun, jin tidak memiliki kekuatan untuk menguasai manusia tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat di atas mengingatkan bahwa jin memang memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia. Namun itu bukan berarti manusia harus tunduk atau takut kepada mereka. Karena mereka tidak akan mampu menimpakan marabahaya kecuali dengan seizin Allah Ta’ala. Dalam firman-Nya Allah menegaskan,

وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ

“Dan tidaklah mereka bisa menimpakan marabahaya kepada seorang pun kecuali dengan seizin Allah.” ( QS. Al-Baqarah : 102)

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa rasa takut terhadap jin justru dapat membuka pintu bagi jin untuk mengganggu manusia. Ketakutan adalah bentuk kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh jin untuk memperdaya dan menakuti manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah dosanya.” (QS. Al-Jin : 6)

Ayat di atas terkait dengan kebiasaan kaum musyrikin jahiliyah yang meminta perlindungan kepada jin yang diyakini sebagai penguasa lembah tertentu. Mereka mengatakan ketika melewati lembah tersebut, “Aku meminta perlindungan kepada jin penguasa lembah ini.” Padahal meminta perlindungan (isti’adzah) adalah ibadah sehingga tidak boleh dilakukan kecuali kepada Allah Ta’ala dan itu termasuk perbuatan syirik.

Maka jin semakin berusaha untuk menambah rasa takut dan kesesatan kepada mereka.Ketika seseorang takut kepada jin, rasa takut itu bisa menjadi jalan bagi jin untuk mendekat dan menimbulkan gangguan, baik berupa rasa cemas, mimpi buruk, hingga gangguan fisik.

Sebaliknya, Islam mengajarkan agar setiap muslim memperkuat iman dan tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Keyakinan bahwa hanya Allah Ta’ala yang memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu akan menguatkan iman dan tawakal seorang hamba.

Ayat di atas mengingatkan bahwa meminta perlindungan kepada jin bukan hanya merupakan kesyirikan yang hukumnya haram namun juga akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, setiap muslim harus berlindung kepada Allah Ta’ala semata dari segala kejahatan jin dan setan, seperti yang diajarkan dalam ayat Al-Qur’an dan hadits. Dzikir dan doa adalah senjata ampuh seorang mukmin dalam menghadapi berbagai gangguan jin jahat.

Dengan menguatkan iman dan tawakal serta berlindung kepada Allah Ta’ala semata, insyaAllah kita akan dapat terhindar dari gangguan jin. Islam mengajarkan bahwa hanya Allah yang harus ditakuti, dan hanya kepada-Nya kita harus bergantung dalam menghadapi segala bentuk cobaan, termasuk di antaranya adalah gangguan jin. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Islam menempatkan ilmu agama sebagai hal yang sangat penting. Ilmu adalah landasan dari setiap amal, sehingga seorang muslim dituntut...
  • Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menegaskan, تأخير التوبة في حال الشباب قبيح ففي حال المشيب أقبح وأقبح “Menunda taubat...
  • Di antara amalan yang bisa dilakukan selama bulan Ramadan adalah memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa dan ini...
  • Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi rahimahullah menegaskan, فهو تشريع حكيم خبير لا يطعن فيه إلا من أعمى الله بصيرته بظلمات...
  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah menyatakan, تعلمون عباد الله أن الله لم يخلق شيئا عبثا فلم يرسل هذه الرياح إلا...
  • Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan, أخشى أن يزداد الأمر شدة، فينسى الناس حكم الغناء حتى إذا ما قام أحد ببيانه...

Kirim Pertanyaan