Hukum Salat Tanpa Memakai Pecis Atau Semisalnya

2 menit baca
Hukum Salat Tanpa Memakai Pecis Atau Semisalnya
Hukum Salat Tanpa Memakai Pecis Atau Semisalnya

Salat adalah ibadah utama dalam Islam yang memiliki adab-adab yang semestinya diamalkan oleh setiap Muslim. Salah satu hal yang sering dipertanyakan adalah tentang tata cara berpakaian ketika melaksanakan salat, terutama mengenai penggunaan pecis atau penutup kepala. Dalam Islam, pecis menjadi bagian dari atribut yang umum digunakan saat salat. Namun, bagaimana sebenarnya hukum salat tanpa memakai pecis atau penutup kepala menurut pandangan ulama?

Syaikh Al Allamah Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah, seorang ulama hadits terkemuka di masa ini memberikan pandangannya mengenai hal ini dalam kitab Tamamul Minnah. Beliau berkata,

الذي أراه في هذه المسألة أن الصلاة حاسر الرأس مكروهة ذلك أنه من المسلم به استحباب دخول المسلم في الصلاة في أكمل هيئة إسلامية

تمام المنة 164-166

Menurut pandangan saya tentang masalah ini adalah bahwa salat tanpa penutup kepala hukumnya makruh. Yang demikian itu karena seorang muslim disunnahkan untuk masuk dalam pelaksanaan salat dalam kondisi islami yang terbaik. [Tamamul Minnah 164-166]

Dari penjelasan Syaikh Al Albani rahimahullah, dapat dipahami bahwa salat tanpa penutup kepala tidak membatalkan salat, akan tetapi hukumnya adalah makruh. Makruh berarti perbuatan yang sebaiknya dihindari, meskipun tidak berdosa jika dilakukan namun berpahala jika ditinggalkan. Ini menunjukkan bahwa penutup kepala bukanlah syarat sahnya salat, tetapi merupakan bagian dari etika dan adab yang baik dalam berpakaian ketika menghadap Allah Ta’ala dalam salat.

Syaikh Al Albani rahimahullah menjelaskan bahwa seorang Muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat dengan penampilan yang paling baik dan islami. Tentang hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [QS. Al-A’raf : 31]

Dalam konteks ini, memakai penutup kepala merupakan bagian dari penampilan yang sempurna saat beribadah. Dengan mengenakan pecis atau penutup kepala lainnya, seorang Muslim menunjukkan kesantunan dan rasa hormat yang lebih ketika berdiri menghadap Allah Ta’ala.

Bagi mereka yang terbiasa salat tanpa penutup kepala, hendaknya memahami bahwa meskipun tidak diwajibkan, mengenakan pecis atau semisalnya merupakan sunnah yang dapat menambah kesempurnaan pahala dalam ibadah salat. Semoga Allah memberikan kita taufik dan kekuatan untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Ada sebuah kebiasaan yang sering kali dianggap negatif dan membuat banyak pasangan merasa kesal dan tidak nyaman, yaitu rasa...
  • Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma menuturkan, كان أبي أول قتيل -في أحد- ودفن معه آخر في قبر، ثم لم تطب...
  • Abu Hazim rahimahullah mengatakan, “شيئان إذا عملت بهما أصبت خير الدنيا والآخرة. تحمل ما تكره إذا أحبه الله وتترك...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﺪﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻻ اﻟﺤﺰﻥ ﻭاﻟﻨﺪﻡ ﻭﺿﻴﻘﺔ اﻟﺼﺪﺭ ﻭاﻟﺴﺨﻂ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻘﺪﻭﺭ ﻭاﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻧﻪ...
  • Ketika kita melakukan perjalanan hidup, seringkali kita merasa telah melewati banyak rintangan, tantangan, dan ujian. Namun, sebagaimana yang dikatakan...
  • SEMUA ILMU TELAH TERSAMPAIKAN Abu Dzar radhiallahu ‘anhu berkata: Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggalkan kami dan...

Kirim Pertanyaan