Terapi Meninggalkan Ghibah

2 menit baca
Terapi Meninggalkan Ghibah
Terapi Meninggalkan Ghibah

Ghibah, atau pembicaraan tentang keburukan atau aib seorang yang dia tidak suka untuk dibicarakan , merupakan penyakit lidah yang merugikan. Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi, seorang ulama terkemuka dari masa lampau, telah memberikan wawasan yang berharga tentang cara mengatasi penyakit ini dalam kitabnya Muhtashor Minhajil Qashidin. Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah menyatakan,

أما علاج الغيبة فليعلم المغتاب أنه بالغيبة متعرض لسخط الله ومقته وأن حسناته تنقل إلي المغتاب إليه وإن لم يكن له حسنات نقل إليه من سيئات خصمه، فمن استحضر ذلك لم يطلق لسانه بالغيبة

Adapun cara mengobati penyakit ghibah, maka semestinya pelaku ghibah menyadari bahwa dengan melakukan ghibah dia terancam mendapatkan kemurkaan Allah Ta’ala. Dan pahala kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang dighibahi.
Jika pelaku ghibah tidak punya kebaikan, maka dosa-dosa lawannya (yang dighibahi) akan dibebankan kepadanya.
Siapa saja yang mampu menghadirkan (perasaan tersebut), niscaya dia tidak akan mengumbar lisannya untuk melakukan ghibah
.

Imam Ibnu Qudamah juga menekankan bahwa seseorang yang benar-benar menyadari konsekuensi negatif ghibah tidak akan pernah mengumbar kata-kata yang merugikan orang lain. Kesadaran ini menjadi langkah awal dalam terapi meninggalkan ghibah. Dengan menghadirkan pemahaman ini dalam diri kita, kita dapat mengendalikan lidah kita dan menghindari ghibah.

Meninggalkan ghibah bukanlah proses yang mudah. Dibutuhkan kesadaran, pengendalian diri, kesungguhan dan komitmen untuk mengubah kebiasaan buruk ini. Namun, dengan kesungguhan dan upaya yang konsisten, insyaAllah kita dapat mencapai kemajuan dalam perjalanan kita menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh dengan rahmat Allah.

Sungguh hanya dengan taufik Allah Ta’ala semata seorang hamba akan terhindar dari perbuatan ghibah. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, من علامات النفاق قِلَّة ذِكر الله، والكسلُ عند القيام إلىٰ الصلاة، ونقرُ الصلاة، وقَلَّ...
  • Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata, ” قِيَامَ اللَّيْلِ سُنَّةَ مَسْنُونَةَ ، لَا ينبغي تَرُكُّهَا ، فَطوبَى لِمَنْ يُسْرَ لَهَا...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, اﻟﻤﺆﻣﻦ اﻟﻤﺤﻤﻮﺩ اﻟﺬﻱ ﻳﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﺼﻴﺒﻪ ﻭﻳﺮﺣﻢ اﻟﻨﺎﺱ .”Seorang mukmin yang terpuji...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, أن القلب لا يدخله حقائق الإيمان إذا كان فيه ما ينجسه من الكبر...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, فمَنْ حَضَرَ الْمُنْكَرَ بِاخْتِيَارِهِ وَلَمْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ “Barang siapa menghadiri...
  • Setiap muslim pastinya menginginkan pahala yang banyak dan keberkahan dalam hidupnya. Salah satu amalan yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan...

Kirim Pertanyaan