Larangan Mencela Penguasa

1 menit baca
Larangan Mencela Penguasa
Larangan Mencela Penguasa

Dalam agama Islam, terdapat prinsip yang kuat tentang larangan mencela penguasa. Prinsip ini dijunjung tinggi dalam ajaran agama untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban dalam masyarakat. Abu Ishaq as-Sabi’i rahimahullah, seorang ulama terkemuka, menyampaikan pandangannya tentang hal ini dengan pernyataan yang memberikan pemahaman yang penting.

Abu Ishaq as-Sabi’i menyatakan sebagaimana disebutkan dalam kitab Mu’amalatul Hukkam fi dhouil Kitab was Sunnah 18

ما سب قوم أميرهم إلا حرموا خيره

Tidaklah suatu kaum mencela penguasa mereka kecuali mereka akan terhalangi dari kebaikannya.

Pernyataan ini menekankan konsekuensi negatif dari mencela penguasa dalam konteks agama Islam.

Mencela penguasa dalam konteks ini mencakup berbicara negatif, menciptakan fitnah, atau mengecam penguasa secara terang-terangan. Islam mendorong umatnya untuk menjaga etika komunikasi yang baik, menghindari tindakan mencela yang merusak reputasi, dan memelihara keadilan sosial.

Namun, penting untuk memahami bahwa larangan mencela penguasa tidak berarti bahwa penguasa bebas dari kritik atau pertanggungjawaban. Islam memperbolehkan kritik yang konstruktif dan nasehat kepada penguasa yang bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat. Kritik yang membangun dan mengedepankan kepentingan umat dianggap sebagai bentuk partisipasi aktif dalam membangun kebaikan.

Namun ingat, nasehat kepada penguasa hendaknya disampaikan secara rahasia dan tidak terang-terangan di hadapan khalayak ramai atau di atas podium. Demikian cara menasehati penguasa sebagaimana dituntunkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam hadisnya.
Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Ar Rabi’ bin Khoitsam rahimahulloh ta’ala mengatakan: “Kalau seandainya para shahabat Nabi ﷺ melihat kita tentu mereka akan berkata:...
  • Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya ibadah. Cukup banyak landasan hukum yang menunjukkan hal ini di antaranya adalah firman...
  • Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Alu Syaikh hafidzahullah berkata, “و سبب التعذيب تعذيب كثيرين في النار- أنهم لم يكفوا...
  • Abu Mushir rahimahullah berkisah, ما مات الأوزاعي حتى جالس وحده ما يجلس إليه أحد وحتى ملئت أذنه شتما وهو...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan, الوَقْتُ هُوَ الحَيَاة وَمَنْ أَضَاعَ وَقْتَهُ أَضَاعَ حَيَاتَهُ، وَمَنْ أَضَاعَ حَيَاتَهُ نَدِمَ...
  • Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menyatakan, ﻭﺃﻥ اﻟﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﺑﻼﻳﺎ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﻮﺭﺙ اﻟﺠﻨﺔ “Sejatinya sabar dalam menghadapi berbagai musibah...

Kirim Pertanyaan