Mata Sebagai Cermin Kalbu

1 menit baca
Mata Sebagai Cermin Kalbu
Mata Sebagai Cermin Kalbu

Dalam kehidupan spiritual seorang Muslim, mata memiliki peran yang sangat penting. Pandangan yang kita lakukan dengan mata dapat mencerminkan keadaan hati dan nafsu kita. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Ibnul Qayyim,

قد جعل الله سبحانه العين مرآة القلب فإذا غض العبد بصره غض القلب شهوته وإرادته وإذا أطلق بصره أطلق القلب شهوته

“Sungguh Allah Ta’ala telah menjadikan mata sebagai cermin kalbu.
Jika seorang hamba menundukkan pandangan matanya, maka kalbunya juga akan menundukkan syahwat dan keinginannya.
Namun jika dia mengumbar pandangan matanya, maka kalbu pun akan mengumbar syahwatnya.” [Raudhatul Muhibbin 1/92]

Allah telah menjadikan mata sebagai cermin kalbu. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara pandangan dan kalbu seseorang.

Imam Ibnul Qayyim mengajarkan bahwa ketika seorang hamba menundukkan pandangan matanya, hatinya pun akan menundukkan syahwat dan keinginannya. Dalam konteks ini, menahan pandangan dari melihat hal-hal yang tidak layak, seperti khayalan yang tidak bermanfaat, pemandangan yang merusak, atau godaan yang mengundang dosa, merupakan langkah penting untuk menjaga kebersihan hati dan kesucian jiwa.

Pandangan yang tidak terjaga dapat membawa dampak negatif pada keadaan kalbu seseorang. Jika seseorang membiarkan mata melihat apa pun yang diinginkannya tanpa mempertimbangkan batasan-batasan yang ditetapkan oleh Islam, kalbunya akan terpengaruh oleh hawa nafsu dan syahwat yang semakin membesar. Dalam konteks ini, menjaga pandangan menjadi tantangan yang nyata dalam mengendalikan diri dan menumbuhkan kesalehan pribadi.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Al-Ustadz Idral Harits Thalib Abrar حفظه الله تعالى SETELAH ALAM SEMESTA INI TERCIPTA DALAM ENAM MASA, DARI AHAD HlNGGA...
  • Imam asy-Syaukani rahimahullah menyatakan, لم أجد إلى الآن دليلا على ثبوته من كتاب ولا سنة ولا إجماع ولا قياس...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, الذِّكر التام هو الذي يكون ذكراً لله باللسان وبالقلب. “Dzikir yang sempurna...
  • Imam Bukhari rahimahullah berkisah, خرجت إلى آدم ابن أبي إياس فتخلفت عني نفقتي حتى جعلتُ أتناول الحشيش، ولا أخبرُ...
  • Al-Hasan al-Bashri rahimahullah menyatakan, ما أطال عبد الأمل إلا أساء العمل “Tidaklah seorang hamba berpanjang angan-angan melainkan pasti amalannya...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, ﻓﺈﻥ اﻟﻌﻠﻢ ﻧﻮﺭ اﻟﻠﻪ ﻳﻘﺬﻓﻪ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﻋﺒﺪﻩ ، ﻭاﻟﻬﻮﻯ ﻭاﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﺭﻳﺎﺡ ﻋﺎﺻﻔﺔ ﺗﻄﻔﺊ...

Kirim Pertanyaan