Dunia Bukan Negeri Seorang Muslim |
Pernahkah Anda merenungkan makna sebenarnya di balik kehidupan di dunia ini? Di tengah segala hiruk-pikuknya, terkadang kita terlalu terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan melupakan tujuan utama kita sebagai seorang muslim. Syaikh Shalih al-Fauzan dalam perkataannya telah mengingatkan kita akan hakikat yang mendasari keberadaan kita di dunia ini.
Dalam ungkapannya yang bijak Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah mengatakan,
“Dunia bukanlah negeri seorang muslim. Namun tiada lain negeri seorang muslim adalah surga. Dia ada di dunia ini agar beramal untuk meraih surga.” [Syarah al-Arba’in an-Nawawiyah 285]
Syaikh Shalih al-Fauzan menyoroti esensi sejati dari tujuan hidup seorang muslim. Pertama-tama, penting bagi kita untuk memiliki pandangan yang benar terhadap dunia ini. Dunia bukanlah tujuan akhir bagi seorang muslim. Ia hanyalah tempat sementara, ujian singkat dalam perjalanan menuju keabadian.
Kita sering kali terjebak dalam godaan dunia, menganggapnya sebagai akhir segala tujuan. Namun, Syaikh Shalih al-Fauzan mengingatkan bahwa seorang muslim seharusnya menjadikan dunia sebagai sarana untuk meraih surga, bukan sebagai tujuan akhir.
Sebagai seorang muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk beramal shaleh, menegakkan keadilan, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat. Syaikh Shalih al-Fauzan mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah medan amal, tempat untuk membuktikan ketulusan dan keikhlasan kita dalam beribadah kepada Allah.
Dalam pandangan Syaikh Shalih al-Fauzan, “Dunia bukanlah negeri seorang muslim. Namun tiada lain negeri seorang muslim adalah surga. Dia ada di dunia ini agar beramal dalam upayanya meraih surga.”
Nasehat ini mengajak kita untuk mengubah pandangan kita terhadap dunia, menjadikannya sebagai medan untuk meraih surga. Kita perlu menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran akan tujuan hakiki kita sebagai seorang muslim, yaitu meraih keridhaan Allah dan tempat di surga-Nya. Allahu a’lam.