Bagaimana Puasa Arofah Menghapus Dosa Satu Tahun Ke Depan?

2 menit baca
Bagaimana Puasa Arofah Menghapus Dosa Satu Tahun Ke Depan?
Bagaimana Puasa Arofah Menghapus Dosa Satu Tahun Ke Depan?

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum hari raya Idul Adha. Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya adalah menghapus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Keutamaan ini disebutkan dalam beberapa hadis, di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah radhiyallahu anhu ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Arofah maka beliau menjawab,

يكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Puasa Arofah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. [HR. Muslim 1162]

Lantas, bagaimana puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun ke depan? Dalam menjelaskan hal ini, Al-Munawi rahimahullah memberikan penjelasan yang penting. Beliau berkata,

يحفظه أن يذنب فيها أو يعطي من الثواب ما يكون كفارة لذنوبها أو يكفرها حقيقة ولو وقع فيها ويكون المكفر مقدما على المكفر

Allah Ta’ala akan menjaganya untuk terjatuh dalam dosa atau memberinya pahala yang akan menjadi pelebur dosa-dosanya atau akan dilebur dosa-dosanya secara hakiki meskipun dia terjatuh dalam dosa tersebut sehingga pelebur dosa itu lebih didahulukan daripada dosa yang akan dilebur.
[Faidhul Qadir 4/230]

Beliau menjelaskan bahwa Allah Ta’ala akan menjaga seorang hamba selama satu tahun ke depan sehingga dia selamat dari berbagai dosa kecil. Atau Allah Ta’ala memberinya pahala amal yang akan melebur dosa-dosa yang dilakukan selama satu tahun ke depan. Karena dosa kecil akan terhapus dengan amal kebaikan sebagaimana Allah Ta’ala firmankan

ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya kebaikan itu akan menghapus keburukan. [QS. Hud:114]

Dengan mengetahui dan memahami keutamaan puasa Arafah, semoga kita semua bisa lebih termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dan meraih pahala serta pengampunan dosa. Allahu A’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahulloh, “Sedekah ini boleh, jika engkau mengetahui bahwa bapakmu tidak akan melarangnya. Adapun...
  • Keutamaan dalam beribadah terletak pada keikhlasan kalbu. Seseorang yang melakukan kebaikan dengan niat hanya untuk meraih ridha Allah Subhanahu...
  • Anak-anak adalah karunia terbesar dalam hidup kita. Mereka adalah penerus generasi dan cermin bagi perilaku orang tua. Oleh karena...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “وَقَد ضَمِنَ اللَّـه سُبحَانَهُ لِكُلِّ مَن عَمِلَ صَالِحًا أن يُحيِّيهِ حَيَاةً طَيبَة ، وهُوَ...
  • Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan, ينبغي للإنسان أن يعلم أن أعزّ الأشياء شيئان قلبه ووقته، فإذا أهمل وقته وضيّع قلبه...
  • Dalam sejarah Islam, terdapat banyak kisah-kisah inspiratif tentang kesetiaan dan cinta dalam pernikahan. Salah satu kisah yang patut diteladani...

Kirim Pertanyaan