Bersegera Ke Masjid dan Menempati Shaf Pertama Atau Salat Sunnah Di Rumah Namun Terlewatkan Dari Shaf Pertama

1 menit baca
Bersegera Ke Masjid dan Menempati Shaf Pertama Atau Salat Sunnah Di Rumah Namun Terlewatkan Dari Shaf Pertama
Bersegera Ke Masjid dan Menempati Shaf Pertama Atau Salat Sunnah Di Rumah Namun Terlewatkan Dari Shaf Pertama

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

الذي يظهر لي أن الأفضل أن تصلي في البيت؛ لأن مخاطبتك بالراتبة قبل مخاطبتك بالصف، ويُبدأ بالأول فالأول.فصلِّ الراتبة ثم اذهب إلى المسجد، وكن حيثما تجد المكان.

Yang nampak bagiku adalah lebih utama bagimu untuk salat sunnah di rumah. Karena arah pembicaraan (anjuran) kepadamu untuk salat sunnah rawatib sebelum anjuran kepadamu untuk (menempati) shaf pertama. Sehingga hendaknya dimulai dari yang pertama kemudian berikutnya. Maka salatlah sunnah rawatib (di rumah) kemudian pergilah ke masjid dan tempatilah posisi manapun yang engkau dapatkan.
[Liqa’ al-Bab al-Maftuh 104]

Ada pemahaman mendalam di balik anjuran ini. Meski menempati shaf pertama di masjid adalah suatu keutamaan, namun lebih utama bagi sebagian orang untuk melaksanakan salat sunnah terlebih dahulu di rumah sebelum pergi ke masjid. Alasannya bukan semata-mata menempati shaf pertama, tetapi lebih kepada urutan anjuran yang lebih awal, yakni untuk menunaikan salat sunnah rawatib di rumah.

Namun demikian, hal ini tidak bermakna meniadakan keutamaan menempati shaf pertama di masjid. Jika seseorang sudah melaksanakan salat sunnah rawatib di rumah dan masih memungkinkan untuk menempati shaf pertama di masjid, hal ini tetaplah pilihan terbaik.

Karena itu, yang terbaik adalah melaksanakan salat sunnah rawatib di rumah dan kemudian bersegera menuju masjid untuk menempati shaf pertama. Jika keadaan tidak memungkinkan, anjuran untuk salat sunnah di rumah sebelum berangkat ke masjid tetaplah menjadi pilihan yang lebih utama. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, salah satu khalifah pengganti Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, telah berkata, “إذا رزقك الله...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ومن عقوباتها: أنّها تعمي بصيرة القلب، وتطمس نوره، وتسدّ طُرق العلم، وتحجب موارد الهداية. “Di...
  • Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafidzahullah mengatakan, “Hak kedua orang tua tidak akan gugur meskipun keduanya terjatuh...
  • Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, يا أيُّها...
  • Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan, وما سَعِدَ مَن سعد إلا بخلاف هواه ، ولا شَقِيَ مَن شقي إلا بإيثار دُنياه....
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, إذا أحَبَّ اللهُ عَبْداً: اصْطَنعَهُ لنَفسِهِ وَ اجْتَبَاهُ لِمحبَّتِهِ وَ اسْتَخلَصَهُ لِعبَادَتِهِ؛ فَشَغَلَ هَمَّهُ...

Kirim Pertanyaan