Duduk Sabar Menjawab Adzan |
Adzan, panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah, adalah momen yang amat penting dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Namun, terkadang kita berada dalam situasi di mana adzan berkumandang saat kita sedang duduk.
Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah, seorang ulama terkemuka, memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana kita sebaiknya merespons situasi semacam ini.
Dalam pandangan Syaikh Shalih al-Fauzan, ketika muadzin mulai mengumandangkan adzan, dan kita berada dalam posisi duduk, maka kita seharusnya tidak segera bangkit atau pergi. Kita sebaiknya bersabar dalam posisi duduk sampai adzan selesai. Hal ini dipertegas oleh beliau dalam ungkapannya,
“Apabila muadzin mulai mengumandangkan adzan dan seseorang sedang duduk, maka tidak sepantasnya dia untuk bangun (lalu pergi). Bahkan hendaknya dia sabar sampai adzannya selesai. Yang demikian ini agar dia tidak menyerupai setan¹. “ [Al-Mulakhos al-Fiqhi 101]
¹Karena setan lari ketika mendengar adzan.
Pentingnya sikap ini adalah agar bisa menjawab azan sebagaimana diperintahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan juga untuk menjauhkan diri dari kesamaan dengan tindakan setan. Karena setan lari terbirit-birit dan terkentut-kentut ketika mendengar azan berkumandang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila azan dikumandangkan, maka setan pergi sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut.” [HR. Bukhari dan Muslim]