Gantungkan Harapanmu Kepada Allah |
Ketergantungan adalah fitrah manusia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah kepada siapa sebaiknya kita menggantungkan harapan dan ketergantungan kita? Dalam agama Islam, kebenaran ini ditegaskan dengan jelas oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, seorang ulama besar yang mengingatkan kita untuk selalu menggantungkan harapan kita kepada Allah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan,
“Tidak diragukan lagi bahwa ketergantungan seseorang kepada makhluk akan memalingkannya dari Sang Pencipta, betapa pun derajat kedudukan makhluk tersebut. Anda harus bergantung kepada Allah. Inilah ketergantungan yang bermanfaat bagi anda.” [Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim 561]
Kehidupan ini penuh dengan ujian dan cobaan. Terkadang kita merasa terjebak dalam kesulitan dan ketidakpastian. Dalam momen-momen seperti itu, kita cenderung mencari dukungan dan harapan dari makhluk-makhluk di sekitar kita, seperti teman, keluarga, atau harta. Namun, kita harus selalu ingat bahwa makhluk-makhluk ini sendiri adalah ciptaan Allah, dan kekuatan serta kebijaksanaan sejati hanya dimiliki oleh Sang Pencipta.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam jebakan ketergantungan kepada makhluk. Apapun derajat atau posisi makhluk tersebut, ketergantungan kepada mereka akan menjauhkan kita dari Allah. Mengapa demikian? Karena ketika kita terlalu bergantung dan berharap kepada makhluk, kita akan cenderung melupakan kekuasaan Allah dan lalai bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
Allah adalah Pencipta alam semesta, Pemilik segala kekuasaan dan hikmah. Hanya kepada-Nya-lah kita seharusnya menggantungkan harapan kita. Ketergantungan kepada Allah adalah sumber kekuatan yang sejati. Allah adalah Maha Mendengar, Maha Tahu, dan Maha Penyayang. Dia mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya dan memberikan apa yang diperlukan oleh mereka.
Dalam menghadapi kesulitan, seharusnya kita bertawakal hanya kepada Allah yang memiliki kendali penuh atas segala hal. Ketika kita membangun ketergantungan yang kuat kepada-Nya, kita akan menemukan ketenangan dan kedamaian dalam hati.
Berdoa, berserah diri, dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah adalah langkah-langkah yang mengarahkan kita menuju jalan yang lurus. Ini konsep tawakal dalam Islam. Menggantungkan sepenuh harapan hanya kepada Allah Ta’ala dengan disertai usaha yang baik dan maksimal.
“Siapa saja yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya.” (QS. Ath-Thalaq : 3)
Maka tawakal adalah kunci utama meraih kesuksesan dunia dan akhirat.