Hadapi Celaan Orang Lain Dengan Diam

2 menit baca
Hadapi Celaan Orang Lain Dengan Diam
Hadapi Celaan Orang Lain Dengan Diam

Dalam kehidupan sehari-hari, kita terkadang dihadapkan pada situasi di mana orang lain mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan atau mengkritik kita. Reaksi kita terhadap celaan orang lain dapat berdampak besar terhadap emosional kita. Salah satu nasihat bijak yang dapat membantu kita menghadapi celaan orang lain dengan bijak adalah yang disampaikan oleh Syabib bin Syaibah, sebagaimana tercatat dalam kitab “Uyunul Akhbar 1/121”.

Syabib bin Syaibah mengingatkan kita tentang pentingnya diam dalam menghadapi kata-kata yang tidak menyenangkan. Beliau mengatakan,

من سمع كلمة يكرهها فسكت عنها انقطع عنه ما يكره، فإن أجاب عنها سمع أكثر مما يكره

“Siapa saja yang mendengar sebuah ucapan yang dia benci lalu diam dan tidak membalasnya, maka terputuslah darinya apa yang dia benci tersebut. Namun jika dia membalasnya, maka dia akan mendengar lebih banyak lagi perkara-perkara yang dia benci.”

Artinya, ketika kita menghadapi celaan atau kritikan dari orang lain, respons terbaik pertama kali adalah menjaga diri kita agar tidak terbawa emosi dan marah. Dengan diam, kita memberikan kesempatan kepada diri kita sendiri untuk merenungkan apa yang telah dikatakan dan apakah itu benar atau tidak. Dengan demikian, kita dapat menghindari reaksi berlebihan yang mungkin membuat situasi semakin buruk.

Lebih lanjut, Syabib bin Syaibah juga mengingatkan, “Namun jika dia membalasnya, maka dia akan mendengar lebih banyak lagi perkara-perkara yang dia benci.” Ini adalah peringatan bahwa jika kita memilih untuk merespons celaan dengan marah atau membela diri secara agresif, hal itu mungkin akan memicu lebih banyak konflik dan celaan yang lebih banyak lagi.

Sabar menghadapi celaan adalah solusi terbaik. Sebagaimana Allah tegaskan dalam firman-Nya,

وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

“Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (QS. An-Nahl : 126)

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Mu’afa bin Imran rahimahullah memberikan nasihat bijak yang patut dipertimbangkan oleh kita semua. Mu’afa bin Imran rahimahullah menyatakan, لَا...
  • Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam rahimahullah berkata bahwa sebagian salaf mengatakan, إن أول ذنب عصي الله به الحسد حينما...
  • ” Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahumullah berkata,” “Sungguh termasuk diantara ilmu yang paling berbarokah dalam memberikan hasil dan pengaruh terhadap...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, “لَا أعلَمُ شَيئًا مُعَيَّنًا لِاستِقبَالِ رَمضَان،سِوَى أن يَستَقبِلهُ المُسلِم بالفَرحِ والسُّرُورِ والاغتِبَاطِ...
  • Jika kalbu dibiarkan tersibukkan oleh urusan dunia dan mengabaikan akhirat, maka kalbu itu menjadi kering dan mati. Menyia-nyiakan kalbu...
  • Dalam kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tantangan, sering kali kita melupakan hal-hal yang paling penting dalam hidup ini,...

Kirim Pertanyaan