Ilmu Agama Lebih Penting Daripada Roti Dan Daging

2 menit baca
Ilmu Agama Lebih Penting Daripada Roti Dan Daging
Ilmu Agama Lebih Penting Daripada Roti Dan Daging

Sufyân ats-Tsauri rahimahullah dengan tegas menyatakan bahwa kebutuhan seseorang terhadap ilmu agama melebihi kebutuhannya terhadap roti dan daging. Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya pengetahuan agama dalam kehidupan seseorang.

Sufyân ats-Tsauri rahimahullah menyatakan,

الرَّجُلُ إِلَى الْعِلْمِ أَحْوَجُ مِنْهُ إِلَى الْخُبْزِ وَاللَّحْمِ

“Seorang sangat butuh kepada ilmu agama melebihi kebutuhannya kepada roti dan daging.” (Hilyatul Auliya 7/65)

Ungkapan ini mencerminkan urgensi ilmu agama dalam membimbing dan memberi arahan pada kehidupan seseorang. Roti dan daging melambangkan kebutuhan fisik seseorang. Roti sebagai simbol kebutuhan pokok dan daging sebagai sumber protein yang esensial. Namun, Sufyân ats-Tsauri rahimahullah menekankan bahwa kebutuhan akan ilmu agama, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip agama, lebih mendasar daripada kebutuhan-kebutuhan materi tersebut.

Karena pada setiap detiknya dan hembusan nafasnya, hamba tidak bisa terlepas dari ilmu agama. Setiap saat senantiasa membutuhkan ilmu agama dalam kehidupannya agar tidak terjatuh dalam kesalahan dan dosa.
Sementara kebutuhan kita terhadap makanan tidak berlangsung secara terus menerus.

Ilmu agama memberikan landasan moral dan etika yang kuat bagi individu. Dengan memiliki pengetahuan agama, seseorang dapat memahami prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, dan kebajikan. Hal ini membentuk karakter yang kokoh dan memberikan bimbingan yang baik pada kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, pernyataan Sufyân ats-Tsauri rahimahullah menjadi pelecut untuk meningkatkan nilai dan penghargaan terhadap ilmu agama. Kita tidak hanya harus memenuhi kebutuhan fisik kita, tetapi juga perlu memberi perhatian besar pada perkembangan aqidah dan ibadah kita melalui pencarian ilmu agama. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah Di antara bid’ah adalah ritual yang selalu terulang setiap tahunnya pada bulan Rabiul awal, yaitu...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, فالناس لا بد أن يبعثوا والعبارة التي نسمعها أو نقرأها أحيانا أن...
  • Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan, أربع تقوي البدن، أكل اللحم وشم الطيب، ولبس الكتان وكثرة الغسل من غير جماع “Ada...
  • Ar Rabi’ bin Khoitsam rahimahulloh ta’ala mengatakan: “Kalau seandainya para shahabat Nabi ﷺ melihat kita tentu mereka akan berkata:...
  • Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan, والعاميُّ من المُوحِّدِين يَغلبُ ألفاً من علماء المشركين ، كما قال تعالى...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan, فالعمل الصالح في أيام عشر ذي الحجة ومِنْ ذلك الصوم أَحَب إلى...

Kirim Pertanyaan