![]() |
Ilmu Hanya Bisa Diperoleh Dengan Belajar |
Ilmu agama adalah anugerah Allah yang sangat mulia. Dengannya manusia dimuliakan, diangkat derajatnya, dan diberi petunjuk dalam kehidupan dunia dan akhirat. Namun, ilmu bukanlah sesuatu yang instan. Ia bukan warisan darah atau keturunan, bukan pula hasil mimpi atau angan-angan. Ilmu hanya bisa diperoleh dengan kesungguhan dalam belajar.
Sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu. Sesungguhnya ilmu hanyalah bisa diperoleh dengan belajar.” (Az-Zuhd li Waki’ 1/831)
Firman Allah Ta’ala,
“Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, lalu Dia memberikan kepada kalian pendengaran, penglihatan, dan hati agar kalian bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia pada dasarnya tidak tahu apa-apa ketika lahir. Semua ilmu yang dimiliki seseorang adalah hasil dari proses pembelajaran yang berlangsung sepanjang hidupnya. Maka, tidak ada yang bisa merasa cukup atau berhenti belajar.
Belajar adalah jalan hidupnya para ulama,para nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah yang dibimbing langsung oleh wahyu. Namun, mereka pun melalui proses dalam mendapatkan wahyu. Nabi Muhammad ﷺ, misalnya, mendapat wahyu secara bertahap selama 23 tahun sebagai proses penyempurnaan ilmu dan amal.
Begitu pula para ulama. Mereka tidak lahir langsung dalam keadaan ‘alim. Imam Asy-Syafi’i pernah berkata,
سَأُنبيكَ عَن تَفصيلِها بِبَيانِ
ذَكاءٌ وَحِرصٌ وَاِجتِهادٌ وَبُلغَةٌ
وَصُحبَةُ أُستاذٍ وَطولُ زَمانِ
“Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara aku akan menyebutkan perinciannya dengan penjelasan, (enam perkara itu adalah) kecerdasan, semangat, sungguh-sungguh, bekal yang cukup, berguru kepada ustadz, dan waktu yang panjang.”
Sebagian orang ingin menjadi berilmu tapi enggan belajar, malas membaca, atau enggan duduk di majelis ilmu. Padahal ilmu tidak datang dengan sendirinya, tidak seperti warisan yang jatuh ke tangan. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)
Menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan jalan menuju surga. Ia menuntut pengorbanan: waktu, tenaga, dan ketekunan.
Menuntut Ilmu Adalah Kewajiban Sepanjang Hayat
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, hasan)
Artinya, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya memiliki kewajiban menuntut ilmu sesuai dengan kadar kebutuhan mereka. Tidak ada istilah “terlambat belajar” dalam Islam.
Ilmu bukanlah bawaan lahir. Ia hanya bisa diperoleh dengan belajar secara sungguh-sungguh. Setiap Muslim harus memahami bahwa ilmu adalah kunci untuk mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, membenarkan ibadah, dan membangun kehidupan yang diridhai-Nya.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang cinta ilmu agama dan istiqamah dalam mencarinya hingga akhir hayat. Aamiin