Jika Allah Mencintai Seorang Hamba |
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
إذا أحَبَّ اللهُ عَبْداً: اصْطَنعَهُ لنَفسِهِ وَ اجْتَبَاهُ لِمحبَّتِهِ وَ اسْتَخلَصَهُ لِعبَادَتِهِ؛ فَشَغَلَ هَمَّهُ بِهِ وَ لِسَانَهُ بِذِكْرهِ وَ جَوارِحَهُ بِخِدْمَتِهِ
“Jika Allah Ta’ala mencintai seorang hamba, maka Dia akan memilihnya untuk diri-Nya (membimbingnya), memilihnya untuk cinta-Nya, membuatnya ikhlas dalam peribadatan kepada-Nya, menyibukkan keinginannya dengan (mengingat-Nya), menyibukkan lidahnya dengan zikir kepada-Nya dan anggota tubuhnya dengan pengabdian kepada-Nya.”
[Al-Fawaid 1/98]