Kebodohan Membuat Dadamu Sempit |
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitabnya Zadul Ma’ad 2/23,
“Ilmu agama akan membuat dada terasa lapang dan luas sampai lebih luas daripada dunia. Adapun kebodohan akan menyebabkan sempitnya dada.”
Pernyataan ini mengandung pelajaran mendalam tentang bagaimana ilmu dan kebodohan memengaruhi kondisi kalbu dan jiwa seseorang. Ilmu agama, sebagai sumber pencerahan dan petunjuk, memiliki peran besar dalam melapangkan dada dan memberikan ketenangan batin. Sebaliknya, kebodohan akan menciptakan kesempitan jiwa dan kegelisahan.
Ilmu agama memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan hidup di dunia, perintah dan hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan hikmah-Nya di balik segala kejadian. Hal ini menghadirkan keyakinan dan ketenangan dalam hati. Allah berfirman,
“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka Dia melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam.” (QS. Al-An’am: 125)
Ilmu juga membantu seseorang menghadapi ujian hidup dengan sabar dan bijaksana. Pemahaman yang benar tentang takdir, pahala, dan akhirat menjadikan hati lapang dan bebas dari rasa sempit. Demikian pula tentang semua syariat Allah Ta’ala dalam agama Islam yang pasti mengandung hikmah yang sempurna.
Kebodohan, terutama dalam hal agama, melahirkan kebingungan dan ketidakpastian. Tanpa ilmu, seseorang mudah terjebak dalam kesalahan, keraguan, dan prasangka buruk. Hal ini memunculkan kegelisahan yang membuat hidup terasa berat, meskipun seseorang mungkin memiliki kekayaan atau kedudukan tinggi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan pentingnya ilmu dalam firman-Nya,
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
“Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim.” HR. Ibnu Majah lihat Shahih al-Jami’ 3914
Kebodohan adalah sumber kesempitan hati dan kehidupan yang penuh kegelisahan, sedangkan ilmu agama adalah kunci kelapangan dada, ketenangan jiwa, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, setiap muslim harus berupaya menuntut ilmu agama, karena dengan ilmu tersebut, hidup menjadi lebih terarah dan bermakna.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita dalam menuntut ilmu agama dan menjauhkan kita dari kebodohan. Aamiin.