Manusia Lalai Dari Keutamaan Hari Ini

2 menit baca
Manusia Lalai Dari Keutamaan Hari Ini
Manusia Lalai Dari Keutamaan Hari Ini

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali manusia terjebak dalam rutinitas dan kebiasaan yang mengalihkan perhatian mereka dari momen-momen istimewa yang memiliki keutamaan besar di sisi Allah Ta’ala. Salah satu momen yang sering diabaikan adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan fenomena ini, beliau mengatakan,

فالأيام العشر من ذي الحجة الناس في غفلةٍ عنها ، تَمُرُّ والناس على عاداتهم لا تجد زيادة في قراءة القرآن ، ‏ولا العبادات الأخرى ، بل حتى التكبير بعضهم يشح به.

Manusia lalai dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hari-hari ini berlalu dan manusia tetap dengan adat kebiasaannya. Engkau menjumpai tidak bertambah bacaan al-Qur’annya dan tidak pula ibadah yang lainnya. Bahkan takbir sekalipun sebagian mereka pelit melakukannya.
[Asy-Syarh al-Mumti’ 6/470]

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah salah satu waktu yang paling mulia dalam agama Islam. Hari-hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah Ta’ala, bahkan melebihi keutamaan hari-hari lainnya dalam setahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini. Para sahabat pun bertanya, ‘Tidak pula dengan jihad fi Sabilillah?’ Beliau menjawab, Tidak pula jihad fi Sabilillah.

إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء

Kecuali seseorang yang keluar mengorbankan jiwanya dan hartanya lalu dia tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun. [HR. Bukhari]

Bayangkan amal saleh apapun yang dilakukan pada hari-hari ini lebih utama daripada jihad fi Sabilillah.

Namun, meski memiliki keutamaan yang begitu besar, banyak di antara kita yang lalai dalam memanfaatkan kesempatan ini. Syaikh al-Utsaimin rahimahullah mencatat bahwa manusia cenderung menjalani hari-hari ini sebagaimana hari-hari lainnya, tanpa adanya peningkatan dalam ibadah seperti membaca al-Qur’an, berzikir, bersedekah, atau ibadah lainnya. Bahkan takbir, yang seharusnya dilantunkan secara rutin selama hari-hari ini, sering kali terlupakan.

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah kesempatan emas yang Allah Ta’ala berikan kepada kita untuk meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Jangan biarkan kelalaian dan rutinitas sehari-hari menghalangi kita dari memanfaatkan momen istimewa ini. Sebagaimana yang diingatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, mari kita manfaatkan keutamaan hari ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, تجد أهل الآخرة لا يهتمون بما يفوتهم من الدنيا إن جاءهم من...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, الصبر عن معاصي اللسان والفرج من أصعب أنواع الصبر، لشدة الداعي إليهما وسهولتهما “Sabar dari berbagai kemaksiatan...
  • Sufyân ats-Tsauri rahimahullah dengan tegas menyatakan bahwa kebutuhan seseorang terhadap ilmu agama melebihi kebutuhannya terhadap roti dan daging. Pernyataan...
  • Ja’far ath-Thohawi rahimahullah menyatakan, فالعلمُ غنًى بلا مال وعزٌّ بلا عشيرة وسلطانٌ بلا رجال. “Ilmu agama adalah kekayaan tanpa...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, كما ﺃﻥ اﻟﺒﺪﻥ ﺇﺫا ﻣﺮﺽ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻊ ﻓﻴﻪ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭاﻟﺸﺮاﺏ ﻓﻜﺬﻟﻚ اﻟﻘﻠﺐ ﺇﺫا ﻣﺮﺽ...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “أن إصابة الإنسان بالمصائب تعتبر تكفيرا لسيئاته و تعجيلا للعقوبة في الدنيا،...

Kirim Pertanyaan