Menghadap Kiblat Dalam Doa |
Dalam Islam, berdoa adalah ibadah yang sangat mulia.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat berdoa adalah menghadap arah kiblat. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, seorang ulama terkemuka, telah memberikan pandangan yang berharga mengenai masalah ini. Beliau mengatakan,
“Menghadap ke arah kiblat ketika berdoa termasuk sebab terkabulnya doa. Kecuali apabila membelakangi kiblat lebih layak dalam doa. Seperti doa seorang khatib dalam khutbah Jum’at. Maka dia tidak menengok ke arah kiblat namun menghadap ke arah manusia.” [At-Ta’liq ala Shahih Muslim 9/89]
Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa menghadap kiblat saat berdoa memiliki kedudukan yang istimewa. Menurut beliau, menghadap kiblat adalah salah satu sebab terkabulnya doa seseorang. Hal ini menunjukkan rasa tunduk dan patuh kepada Allah ta’ala serta mengikuti tuntunan yang Allah Ta’ala tetapkan.
Namun, terdapat pengecualian untuk situasi tertentu. Syaikh al-Utsaimin menyebutkan bahwa ada saat-saat di mana membelakangi kiblat lebih sesuai dalam doa. Sebagai contoh, saat seorang khatib memberikan khutbah Jum’at, dia tidak perlu menghadap kiblat, tetapi lebih baik jika wajahnya menghadap jemaah yang hadir. Hal ini menunjukkan kebijakan Islam dalam menyesuaikan praktek ibadah dengan situasi dan konteks tertentu.
Namun perlu dipahami bahwa menghadap kiblat ketika doa bukanlah termasuk syarat atau kewajiban. Namun dianjurkan karena itu adalah adab yang baik. Allahu a’lam