Menyadari Aib & Kekurangan Diri Sendiri

1 menit baca
Menyadari Aib & Kekurangan Diri Sendiri
Menyadari Aib & Kekurangan Diri Sendiri

Ibnul Qayyim rahimahullah pernah menggambarkan manusia yang hanya melihat kebaikan dalam dirinya, dan merendahkan orang lain sebagai sosok yang penuh kejelekan. beliau mengatakan,

والإنسان مجبولٌ على حُبِّ نفسه، فهو لا يرى إلا محاسنها، ومُبْغِضٌ لخصمه، فهو لا يرى إلا مساوئه، بل قد يَشْتَدّ به حُبّه لنفسه، حتى يرى مساوئها محاسن

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa cinta pada diri sendiri bisa begitu berlebihan hingga kejelekan diri dianggap sebagai kebaikan. Sering tidak disadari, manusia terkadang terperangkap dalam pandangan yang terlalu subjektif terhadap diri mereka sendiri.

Pemikiran ini mengajak kita untuk lebih jujur mengenali diri, menyadari kelemahan, dan tidak terlalu terlena oleh cinta diri yang berlebihan. Sebuah introspeksi yang mendalam dapat menjadi kunci untuk pertumbuhan pribadi dan kebijaksanaan.

Dalam pandangan Ibnul Qayyim rahimahullah, menyadari aib dan kekurangan diri sendiri bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah awal menuju pemahaman diri yang lebih utuh. Kesadaran ini membuka pintu untuk perbaikan dan perubahan untuk menjadi hamba yang lebih baik nan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

Kirim Pertanyaan