Menyebarkan Rahasia Adalah Pengkhianatan |
Dalam Islam, konsep amanah atau kepercayaan memiliki kedudukan yang tinggi. Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah menyoroti aspek penting dalam menjaga amanah, khususnya terkait dengan menjaga rahasia.
Allah azza wa jalla dalam Al-Qur’an menekankan nilai-nilai amanah, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Mu’minun (23:8): “Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya)”. Dalam konteks ini, amanah tidak hanya mencakup hal-hal materi, tetapi juga rahasia dan informasi pribadi.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam juga memberikan perhatian khusus terhadap kepercayaan. Beliau bersabda, “Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain; ia tidak boleh mengkhianati saudaranya.” (HR. Muslim). Dari hadis ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa menjaga kepercayaan dan tidak mengkhianati amanah, termasuk rahasia, adalah bagian integral dari ajaran Islam.
Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah dalam Syarh Al-Kabair 416 menyatakan,
“Jika saudaramu menaruh kepercayaan kepadamu lalu dia menceritakan salah satu rahasianya kepadamu, maka kamu tidak boleh menyebarkan rahasia itu kepada manusia. Karena ini termasuk penghianatan terhadap amanah.”
Sehingga dalam agama Islam, menyebarkan rahasia yang dipercayakan bukan hanya pelanggaran etika saja, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap perintah Allah azza wa jalla dan ajaran Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, tugas kita adalah menjaga rahasia dengan penuh tanggung jawab, menghormati amanah, dan membangun hubungan yang didasari oleh nilai-nilai Islam yang luhur. Allahu a’lam