Menyegerakan Shalat Maghrib

2 menit baca
Menyegerakan Shalat Maghrib
Menyegerakan Shalat Maghrib

Shalat Maghrib, salah satu ibadah penting dalam agama Islam, memiliki keutamaan yang luar biasa. Pandangan ulama, khususnya Muhammad bin Ibrahim Ibnu al-Mundzir, menyampaikan bahwa menyegerakan Shalat Maghrib memiliki nilai tersendiri dalam praktik keagamaan.

Muhammad bin Ibrahim Ibnu al-Mundzir dengan tegas menyatakan,

“وأجمع كل من نحفظ عنه من أهل العلم على أن التعجيل بصلاة المغرب أفضل، وكذلك نقول.”

“Para ulama yang kami hafal telah bersepakat bahwa menyegerakan shalat Maghrib itu lebih utama. Dan demikianlah kami menyatakan hal tersebut.”

Ungkapan ini menjadi petunjuk bagi umat Islam tentang pentingnya mengambil inisiatif untuk menunaikan Shalat Maghrib sesegera mungkin setelah waktu yang ditentukan.
Menyegerakan Shalat Maghrib menunjukkan ketaatan seseorang terhadap perintah Allah.

Menyegerakan Shalat Maghrib juga mencerminkan sikap tunduk dan menghormati waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Terlebih lagi waktu pelaksanaan salat Maghrib lebih pendek dibandingkan salat-salat yang lainnya.
Ketepatan waktu dalam menunaikan ibadah ini juga menunjukkan rasa syukur atas nikmat waktu yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.

Selain itu, keutamaan ini memiliki dampak positif kalbu seorang hamba. Karena menyegerakan Shalat Maghrib memberikan ketenangan pikiran dan kalbu. Seorang muslim yang menjalankan ibadah ini dengan segera akan merasakan ketenangan dan meraih keberkahan dalam kehidupannya insyallah.

Dengan merujuk pada pandangan Muhammad bin Ibrahim Ibnu al-Mundzir rahimahullah, umat Islam diingatkan untuk tidak mengabaikan keutamaan menyegerakan Shalat Maghrib. Tindakan ini bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih berkah-Nya. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, فليس لمن قد فُتن بفتنةٍ دواءٌ مثل الصبر. فإن صبر كانت الفتنة مُمَحِّصةَ له...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, من عرف الله خافه ، ومن لم يعرفه لم يخفه . فخشيته تعالى مقرونة...
  • Dalam Islam, pembuatan gambar atau patung binatang dengan tangan dijelaskan secara tegas oleh Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah....
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ...
  • Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah menjelaskan, أن الصدقة والصوم تلحق الوالد ومثله الوالدة بعد موتهما إذا كان مسلمين ويصل...
  • Menyebarkan ilmu agama bukan hanya sekadar tugas biasa, melainkan sebuah jihad dalam menyebarkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Al-‘Allamah...

Kirim Pertanyaan