Mereka Kokoh Di Atas Kesabaran

2 menit baca
Mereka Kokoh Di Atas Kesabaran
Mereka Kokoh Di Atas Kesabaran

Dalam perjalanan hidup ini, kita sering diuji dengan berbagai macam cobaan, tantangan, dan kesulitan. Bagi orang yang berakal, mereka tidak akan menyerah begitu saja di hadapan musibah yang menimpa. Ibnul Jauzi rahimahullah menerangkan tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala bentuk ujian.

Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan,

‏وما زال العقلاء يُظهِرون التجلد عند المصائب والفقر والبلاء لئلا يتحملوا مع النوائب شماتة الأعداء – وإنها الأشد من كل نائبة- وكان فقيرهم يُظهِر الغنى ومريضهم يُظهِر العافية.

“Orang-orang yang berakal senantiasa memperlihatkan kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah, kemiskinan dan cobaan.
Agar mereka tidak menanggung musibah-musibah tersebut dan kegembiraan musuh atas musibah yang menimpa mereka (dan ini adalah yang terparah dari berbagai musibah yang ada).
Sehingga orang miskin di kalangan mereka menampakkan kecukupan dan orang yang sakit dari mereka memperlihatkan kesehatan.” [Shoidul Khatir 1/102]

Kesabaran bukanlah tanda kelemahan, melainkan merupakan bentuk keteguhan dan keberanian. Bahkan sabar adalah ibadah mulia yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ibnul Jauzi menegaskan pentingnya untuk tidak membiarkan diri terpengaruh dan menyerah oleh kesulitan yang datang, karena itu akan membuka peluang bagi musuh-musuh untuk bersuka cita atas penderitaan kita. Sehingga penderitaan pun semakin bertambah.

Bahkan dalam kondisi miskin, orang-orang yang berakal mampu menunjukkan kesederhanaan dan kecukupan. Mereka tidak tergoda oleh harta dunia yang fana, melainkan lebih mengutamakan kekayaan kalbu dan kebahagiaan yang abadi di akhirat. Karena kekayaan yang sejati adalah kekayaan kalbu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ليسَ الغنى عن كثرةِ العَرَضِ ولَكنَّ الغِنى غنى النَّفسِ

Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta. Namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan jiwa. HR. Bukhari dan Muslim

Tidak hanya itu, dalam kesehatan maupun kesakitan, mereka tetap mempertahankan kekuatan dan ketabahan. Mereka tidak membiarkan diri mereka terjatuh dalam rasa putus asa namun berusaha memanfaatkan setiap kondisi untuk terus berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka sangatlah penting untuk menjaga kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi segala ujian hidup. Sabar menghadapi musibah adalah sebuah kewajiban atas setiap pribadi muslim. Ketika musibah melanda tidak boleh berburuk sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melampiaskan kesedihan dan kemarahan dengan ucapan lisan atau amal perbuatan. Itulah hakikat sabar dalam menjalani musibah.

Dengan itu, mari kita terus memperkuat iman dan menguatkan kesabaran dalam menghadapi segala ujian hidup yang Allah berikan kepada kita. Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan solusi untuk setiap musibah yang dihadapi. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dalam perjalanan menuntut ilmu agama, Syaikh Shalih Alus syaikh hafidzahullah menyoroti pentingnya memiliki teman yang mendukung. Dalam penjelasannya, beliau...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “أما رأس العام الميلادي فإنه لا يجوز التهنئة به؛ لأنه ليس عاماً...
  • Ibnu Mas’ud radhiyallahu mengatakan, “Tidaklah aku menyesali sesuatu pada hari yang matahari tenggelam padanya melainkan berkurangnya umurku namun tidak...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Pertanyaan ما الحكم إذا أكل الصائم أو شرب أو جامع ظانا غروب الشمس...
  • Bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan yang penuh keberkahan ini memiliki...
  • Zaid bin Aslam rahimahullah pernah menyampaikan kata-kata yang penuh makna, “من اتقى الله أحبه الناس وإن كرهوا” “Barang siapa...

Kirim Pertanyaan