Mungkin Karena Ini Doamu Belum Terkabulkan |
Banyak dari kita sering merasa kecewa ketika doa-doa yang kita panjatkan belum juga terkabulkan. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab di balik tertundanya pengabulan doa-doa tersebut? Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah memberikan pandangan yang sangat berharga mengenai hal ini.
Dalam sebuah penjelasannya, beliau menekankan pentingnya untuk melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. Beliau mengatakan,
“Lakukanlah introspeksi terhadap dirimu dan lihatlah barangkali pada dirimu ada dosa yang menjadi sebab tertundanya pengkabulan doa.”
Pernyataan ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mencari jawaban di luar diri kita, tetapi juga melihat ke dalam diri kita sendiri. Apakah ada dosa yang masih melekat pada diri kita yang menjadi penghalang bagi pengabulan doa-doa kita? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita tanyakan kepada diri sendiri secara jujur.
Introspeksi diri adalah langkah pertama yang penting dalam memahami mengapa doa-doa kita belum terkabulkan. Namun, lebih dari itu, pesan yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengingatkan kita akan pentingnya membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin menjadi penghalang dalam hubungan kita dengan Allah Azza wa Jalla. Karena memang dosa dan kemaksiatan dapat menjadi penghalang terkabulkannya doa.
Kita ingat bagaimana sebuah hadis yang mengisahkan tentang seorang lelaki musafir yang rambutnya kusut, tubuhnya berdebu lantas mengangkat tangan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun doanya tertolak karena makanan dan pakaiannya haram. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda
“Makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan mendapatkan gizi dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” HR. Muslim
Dengan membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, kita membuka pintu untuk pengabulan doa-doa kita dan memperkuat keimanan kita kepada Allah Azza wa Jalla.
Hanya dengan demikian, kita dapat berharap agar doa-doa kita diterima dan dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Allahu a’lam