Perbedaan Jiwa Yang Mulia Dan Jiwa Yang Hina

1 menit baca
Perbedaan Jiwa Yang Mulia Dan Jiwa Yang Hina
Perbedaan Jiwa Yang Mulia Dan Jiwa Yang Hina

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

النفس الشريفة العَلِيَّة لا ترضى بالظلم ولا بالفواحش ولا بالسرقة والخيانة لأنها أكبر من ذلك وأَجَلُّ

والنفس المَهِينَة الحقيرة والخَسِيسَة بالضِّدِّ من ذلك، فكل نفس تَمِيل إلى ما يُناسِبها ويُشاكِلها.

“Jiwa yang mulia lagi tinggi tidak akan ridha dengan kezaliman, berbagai perkara yang keji, pencurian dan penghianatan karena jiwa mulia lebih agung dari itu semua.

Adapun jiwa yang rendah lagi hina bertolak belakang dengannya. Sehingga setiap jiwa akan condong kepada apa yang sesuai dan sejalan dengannya.”

[Al-Fawaid 1/177-178]

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Muhammad bin Ismail ash-Shon’ani rahimahullah memberikan nasehat yang bijak tentang bagaimana menghadapi perasaan hasad atau iri hati. Beliau menyatakan,...
  • Dari Abdullah bin Abbas radhiyallaahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang Iblis yang bertanya kepada Allah...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, فإن القلـب إذا كان رقيقا ليّنا كان قبوله للعلم سهلا يسيرا ورسخ العلم...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﺘﺠﻨﺐ اﻟﺼﺒﻲ ﺇﺫا ﻋﻘﻞ ﻣﺠﺎﻟﺲ اﻟﻠﻬﻮ ﻭاﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭاﻟﻐﻨﺎء ﻭﺳﻤﺎﻉ اﻟﻔﺤﺶ ﻭاﻟﺒﺪﻉ ﻭﻣﻨﻄﻖ...
  • رأى عبد الله بن عباس ابنا له نائما نومة الصبحة فقال له Suatu ketika Abdullah bin Abbas radhiyallaahu’anhuma melihat...
  • Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina.’ Mereka berkata, ‘Apakah kamu...

Kirim Pertanyaan