Sebab Hilangnya Ilmu |
Tatkala Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu meninggal, Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,
“Barang siapa yang ingin melihat perginya ilmu agama, maka seperti inilah kepergiannya.” Jaami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih 1/600
Perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ini mengingatkan kita bahwa hilangnya ilmu agama terjadi tatkala para ulama yang menguasai ilmu tersebut meninggal dunia. Ilmu agama yang mereka miliki, yang diwariskan dari generasi ke generasi, ikut pergi bersama mereka.
Jika ilmu tidak diajarkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, maka ilmu tersebut akan hilang. Ini memberikan pelajaran penting bahwa hendaknya ulama aktif mengajar dan sang murid pun giat belajar. Ketika manusia kurang semangat untuk mempelajari agama, ilmu agama tidak akan terwariskan dengan baik.
Padahal itulah warisan terbaik dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau tidaklah mewariskan harta duniawi namun beliau mewariskan ilmu agama kepada kita. Barang siapa mengambil warisan tersebut, maka sungguh dia sangat beruntung.
Meninggalnya ulama besar tanpa penerus yang memadai akan menyebabkan hilangnya ilmu. Ulama adalah sumber utama pengetahuan agama, dan tanpa mereka, ilmu agama sulit dipertahankan dan disebarkan.
Setiap individu harus memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari ilmu agama dan berusaha untuk mengajarkannya kepada orang lain. Dengan demikian, ilmu tersebut akan terus terjaga dan terpelihara dengan baik.
Hilangnya ilmu agama adalah suatu musibah besar yang harus dihadapi oleh kaum muslimin. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga ilmu ini dengan belajar, mengajarkan, dan menghormati ulama. Dengan demikian, ilmu agama akan tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Semoga Allah ﷻ senantiasa memberikan kita keistiqamahan dalam menjaga dan menyebarkan ilmu-Nya. Allahu a’lam