Kenapa Setara Dengan Puasa Sepanjang Tahun?

2 menit baca
Kenapa Setara Dengan Puasa Sepanjang Tahun?
Kenapa Setara Dengan Puasa Sepanjang Tahun?

Ketika cahaya fajar menyingsing, tanda hari mulai terlihat. Setiap orang bangun dari tidurnya, menata hati dan merenungkan perbuatan yang akan dilakukan di hari itu.

Namun, ada sekelompok manusia yang memilih untuk menahan diri dari makan dan minum, dari nafsu dan hawa nafsu, dari segala bentuk godaan, sepanjang waktu yang lama. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa sepanjang tahun.

Bukankah itu terdengar mustahil dan tidak masuk akal? Bagaimana mungkin seseorang mampu berpuasa selama setahun?

Tapi, inilah yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari sahabat Tsauban radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

صيام شهر رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام من شوال بشهرين فذلك صيام سنة

“Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh.” HR. Ahmad.

Puasa bukanlah sekadar menahan lapar dan dahaga. Puasa adalah sebuah latihan untuk menundukkan nafsu dan mengendalikan hawa nafsu. Puasa mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati.

Puasa mengajarkan kita untuk merenungkan dan berintrospeksi tentang diri kita sendiri, kehidupan, dan pencapaian kita dalam hidup. Puasa membantu kita menghilangkan kebiasaan buruk dan memperkuat kebiasaan baik.

Puasa selama setahun penuh mungkin terdengar sangat menakutkan dan berat. Namun, Allah Ta’ala telah memberikan kesempatan kepada kita untuk meraih pahala puasa setahun penuh dengan amalan yang ringan insyaAllah.

Yaitu berpuasa selama satu bulan di bulan Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal, yang sudah cukup untuk mendapatkan pahala sebesar puasa selama satu tahun penuh.

Karena satu kebaikan akan dibelas dengan sepuluh kebaikan. Sehingga dengan puasa sebulan penuh (30 hari) dan puasa 6 hari, pahalanya seperti puasa sepanjang tahun.

Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan meraih kebahagiaan sejati dalam hidup kita. Ini menunjukkan luasnya rahmat Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah menyatakan, من البدع المحدثة فيها الدين ما يفعل في هذه الأيام القريبة في ليلة السابع...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, لا بد أن تحرس السنة بالحق والصدق والعدل، لا تحرس بكذب ولا ظلم،...
  • Syaikh al-Albani rahimahullah menjelaskan, : واعلم أن كون الموتى يسمعون أو لا يسمعون إنما هو أمر غيبي من أمور...
  • Al-Hasan al-Bashri rahimahullah menyatakan, إِنَّ اللَّهَ لَيُمَتِّعُ بِالنِّعْمَةِ مَا شَاءَ فَإِذَا لَمْ يُشْكَرْ قَلَبَهَا عَلَيْهِمْ عَذَابًا “Sesungguhnya Allah Ta’ala...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, فإن القلـب إذا كان رقيقا ليّنا كان قبوله للعلم سهلا يسيرا ورسخ العلم...
  • ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai sekalian wanita, seandainya kalian mengetahui hak suami kalian (yang harus ditunaikan) oleh kalian, niscaya...

Kirim Pertanyaan