Pedagang Pun Harus Belajar Agama

2 menit baca
Pedagang Pun Harus Belajar Agama
Pedagang Pun Harus Belajar Agama

Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, perdagangan memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan sosial. Namun, Islam memandang aktivitas jual beli bukan hanya sebagai interaksi materi, melainkan juga sebagai ladang ibadah dan amanah yang harus dijalankan dengan prinsip kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab syar’i. Oleh karena itu, seorang pedagang tidak hanya dituntut untuk mahir dalam strategi bisnis, tetapi juga wajib memahami hukum-hukum agama yang berkaitan dengan muamalah.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, seorang khalifah yang terkenal dengan ketegasannya dalam menegakkan keadilan, pernah berkata,

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ

“Tidak boleh berjualan di pasar kami kecuali seseorang yang memahami ilmu agama.” (Tahdzibul Kamal, 32/377)

Pernyataan ini menegaskan urgensi pendidikan agama bagi para pelaku pasar. Ketidaktahuan terhadap hukum-hukum syariat dapat menyebabkan pelanggaran yang berujung pada dosa, baik dalam bentuk riba, penipuan, gharar (ketidakjelasan), maupun transaksi haram lainnya. Padahal, Islam telah menetapkan prinsip-prinsip dasar dalam transaksi seperti kejelasan akad, kerelaan kedua belah pihak, kejujuran, dan larangan terhadap penipuan.

Lebih dari itu, pemahaman agama bagi pedagang bukan hanya untuk menghindari dosa, tetapi juga untuk menghadirkan berkah dalam usaha. syuhada.”

Oleh karena itu, penting bagi setiap pedagang Muslim untuk menuntut ilmu agama, khususnya yang berkaitan dengan fiqh muamalah. Ini merupakan bentuk tanggung jawab spiritual yang tak terpisahkan dari profesi mereka.

Belajar agama bagi pedagang bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Dengan ilmu, transaksi menjadi sah, halal, dan penuh berkah. Dan dengan itu pula, pasar dalam masyarakat Muslim akan menjadi tempat yang bersih dari praktik curang dan penuh dengan keadilan serta amanah. Allahu A’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ‏‏حاجة العباد إلى العلم كحاجتهم إلى المطر ، ‏بل أعظم. وأنهم إذا فقدوا العلم...
  •  Asy-Syaikh Al-‘Allamah Bin Bazz rahimahullah mengatakan: Yang disyariatkan bagi seorang mu’min apabila dia melihat sesuatu yang membuat dirinya kagum...
  • Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullah berkisah, ‏وأنا أعرفُ في زمَنِنَا هذا ؛ رجلًا خَصَّصَ وقتَ حفظ المتون عندمَا...
  • SALAH SATU SIKSA DIHARI KIAMAT Berkata Abu Hurairoh rodhiallahu taala anhu: Sesungguhnya nanti ada seorang manusia di hari kiamat...
  • Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,  إذا رأيت الناس يتزاحمون على أبواب المستشفيات ولكنهم في غفلة عن أبواب...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺗﻜﻨﻴﺔ اﻟﺮﺟﻞ اﻟﺬﻱ ﻟﻪ ﺃﻭﻻﺩ ﺑﻐﻴﺮ ﺃﻭﻻﺩﻩ ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻷﺑﻲ ﺑﻜﺮ اﺑﻦ اﺳﻤﻪ...

Kirim Pertanyaan