Jadilah Kalian Anak-Anak Akhirat!

2 menit baca
Jadilah Kalian Anak-Anak Akhirat!
Jadilah Kalian Anak-Anak Akhirat!

Dalam perjalanan hidup yang penuh warna, manusia sering kali terjebak dalam pesona dunia yang fana. Kegelapan nafsu dan keinginan duniawi menyelimuti hati, sehingga terlupa akan tujuan hakiki kehidupan akhirat. Namun, dalam kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib, tersimpan pesan indah yang mengingatkan kita untuk menjadikan diri kita sebagai anak-anak akhirat.

Ali bin Abi Thalib mengatakan,

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَة، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلا حِسَاب، وَغَداً حِسَابٌ وَلا عَمَل

Kehidupan dunia pergi menjauh, sedangkan akhirat kian mendekat, dan masing-masing dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki anak-anak,

Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia.

Karena sejatinya sekarang ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab, sementara besok (di akhirat) adalah waktu hisab dan bukan untuk beramal.

[Syarah Shahih Al Bukhari karya Ibnu Baththal 10/149]

Perkataan ini mencerminkan kenyataan bahwa dunia yang kita kenal ini hanya sementara. Seperti air yang mengalir deras, dunia menjauh dari kita dengan cepat. Namun, akhirat dengan teguh memanggil kita, menantikan kehadiran kita dengan sabar. Baik dunia maupun akhirat memiliki “anak-anak” yang mengikutinya. Pilihan kita menentukan jenis keturunan apa yang akan kita peroleh.

Menjadi anak-anak akhirat berarti kita memilih untuk melangkah pada jalan yang mengarah pada keselamatan dan kebahagiaan abadi. Mengapa terikat oleh duniawi yang sementara ketika kita bisa menemukan kebahagiaan yang hakiki di akhirat? Anak-anak dunia terikat oleh nafsu dan keserakahan yang tidak pernah terpuaskan, sedangkan anak-anak akhirat membebaskan diri dari belenggu materi dan mengupayakan akumulasi kebajikan yang membawa pahala yang langgeng.
Raihlah keridhoan Allah Ta’ala dengan fokus serta khusyuk melakukan peribadatan kepada-Nya. Sebagai bekal menghadap-Nya di akhirat nanti.

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, إذا صلى وفي ثوبه نجاسة ولكن لم ينتبه إلا بعد السلام فصلاته...
  •   Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu menuturkan, النفاق اليوم أكثر منه على عهد رسول الله وفي روية كانوا على...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ...
  • بسم الله الرحمن الرحيم etiap menjelang tahun baru masehi dan bulan Desember, kaum muslimin selalu diributkan dengan toleransi atau...
  • Muthorrif bin Abdillah rahimahullah (seorang tabi’in) mengatakan, ( جَليسُ الصالح خيرٌ من الوَحْدَةِ والوَحْدَةُ خيرٌ من جليسِ السُّوءِ )...
  • Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah pernah mengatakan dalam doanya اللَّهُمَّ إِنِّيْ اجْتَهَدْتُ أَنْ أَؤدِّبَ عَلِيًّا فَلَمْ أَقْدِرْ عَلَى تَأَدِيْبِهِ فَأَدِّبْهُ...

Kirim Pertanyaan