Menikahi Seorang Wanita Karena Kitab |
Dalam perjalanan hidup yang penuh berkah dan pelajaran, seringkali kita menemui kisah-kisah para pendahulu kita yang saleh nan inspiratif tentang ilmu syar’i dan agama. Salah satu kisah menarik yang patut dipelajari adalah kisah pernikahan Ishaq bin Rahuyah rahimahullah dengan seorang wanita yang suaminya memiliki kitab-kitab Imam Syafi’i.
Ahmad bin Salamah an-Naisaburi rahimahullah berkisah,
“Ishaq bin Rahuyah rahimahullah menikah dengan seorang wanita yang suaminya memiliki kitab-kitab Imam Syafi’i. Tatkala laki-laki itu meninggal, Ishaq pun menikahinya. Tidaklah Ishaq menikahi wanita tersebut melainkan karena kitab-kitabnya.” [Siyar A’lamin Nubala 10/70]
Dalam riwayat tersebut, kita mendapati bahwa Ishaq bin Rahuyah rahimahullah, seorang ulama besar pada zamannya, memilih untuk menikahi seorang wanita setelah suaminya meninggal dunia. Apa yang membuat kisah ini begitu menarik adalah alasan di balik pernikahan mereka yang tidak biasa. Ishaq bin Rahuyah tidak menikahi wanita tersebut karena kecantikannya, kekayaannya, atau faktor dunia lainnya. Ia menikahinya semata-mata karena kitab-kitab Imam Syafi’i yang dimiliki oleh suaminya yang telah meninggal.
Tindakan Ishaq bin Rahuyah ini mengajarkan kita pelajaran penting dalam Islam. Diantaranya adalah hal ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam agama Islam. Imam Syafi’i adalah salah satu ulama besar dalam sejarah Islam yang memiliki kontribusi besar dalam bidang fiqh dan selainnya. Kitab-kitabnya menjadi sumber ilmu yang sangat berharga. Dengan menikahi wanita ini, Ishaq bin Rahuyah rahimahullah menegaskan bahwa cinta dan penghargaan terhadap ilmu agama menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Kitab adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pencari ilmu yang sejati.
Maka marilah sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha mengutamakan nilai-nilai agama dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam memilih pasangan hidup. Utamakanlah pasangan yang baik akhlak dan agamanya. Allahu a’lam nampaknya