Bolehkah Santri Bercita-cita Menjadi Dokter Salafy ? |
Pertanyaan
Apakah boleh bagi seorang santri bercita-cita menjadi dokter salafy ? atau dosen salafy ?
Jawaban
Antum bercita-cita di Indonesia atau di Saudi Arabia ini ? Kalau mau jadi dokter salafy spesialis dokter penyakit qalbu itu tidak apa-apa, bukan dokter jiwa atau penyakit dalam, tapi penyakit syubhat dan syak.
Ada orang kena penyakit sufi antum obati, ada yang kena penyakit syi’ah antum obati, ada yang kena penyakit nifaq antum obati, bagus kalau seperti itu.
Tapi kalau dokter-dokter umum, nampaknya di Indonesia ini sulit. Dalam arti jalanya antum sudah jalannya santri, itu afdhal dari jalannya dokter.
Jangan antum berfikir santri jadi dokter, tapi berfikirlah dokter yang jadi santri, ini penting!
Jadi kita tidak perlu kita repot-repot, santri harus belajar urutan tubuh manusia, ilmu kedokterannya lebih mumet sehingga tidak bisa lagi menghafalkan al-qur’an nanti.
Sudah jadi dokter, sudah kamu jadi salafy saja, selesai, tidak usah repot-repot. Tapi kalau salafy jadi dokter itu repot nanti, belum lagi belajarnya dimana ?
Begitu juga kalau jadi dosen, kalau bisa jadi dosen di Universitas Islam Madinah yah bagus, tapi kalau di sini (Indonesia) mau jadi dosen, dosen dimana ? IAIN ? Universitas Islam Negeri ?
Bagaimana dosen salafy mau ngajar disana ? ketemu para liberal-liberal yang membenci islam.
Narasumber: Ustadz Qomar ZA, Lc حفظه الله
Rujukan: Taklim Rutin Pondok Darul Atsar