Demonstrasi Memperburuk Situasi

2 menit baca
Demonstrasi Memperburuk Situasi
Demonstrasi Memperburuk Situasi

Demonstrasi sering kali dipandang sebagai sarana untuk menyuarakan pendapat atau protes terhadap suatu kebijakan. Demonstrasi sama sekali bukan bagian dari ajaran Islam bahkan bertentangan dengan syariat Islam.

Syaikh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa demonstrasi lebih banyak membawa keburukan daripada kebaikan. Beliau menyebutkan bahwa demonstrasi dapat memicu kekacauan, baik dari pihak pendemo sendiri maupun dari pihak lain yang terlibat.

Syaikh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin rahimahullah menuturkan,

ولا شك أن المظاهرات شر؛ لأنها تؤدي إلى الفوضى من المتظاهرين ومن الآخرين، وربما يحصل فيها اعتداء. إما على الأعراض، وإما على الأموال، وإما على الأبدان

“Tidak diragukan lagi bahwa demonstrasi adalah kejelekan. Karena bisa menyebabkan kekacauan dari para pendemo dan selain mereka. Bahkan terkadang menimbulkan tindak kejahatan, baik terhadap kehormatan, harta, atau fisik manusia.” Liqaa Al Bab Al Maftuh 179

Dalam situasi yang tidak terkendali, demonstrasi sering kali berakhir dengan tindak kejahatan, seperti pelanggaran terhadap kehormatan, perusakan harta benda, dan tindak kekerasan terhadap orang lain. Hal ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam yang mengedepankan perdamaian, ketertiban, dan perlindungan terhadap hak-hak individu.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menyampaikan nasehat atau argumen kepada penguasa kaum muslimin dengan cara yang syar’i. Yaitu nasehat tersebut dilakukan secara diam-diam tidak dengan terang-terangan di atas mimbar, di jalan-jalan dengan pengeras suara atau disebarkan melalui berbagai media massa. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam hadis yang shahih,

مَن أرادَ أن ينصحَ لذي سلطانٍ في أمرٍ فلا يُبدِهِ عَلانيةً ولَكِن ليأخذْ بيدِهِ فيَخلوَ بهِ

“Siapa saja yang ingin menasehati penguasa dalam suatu urusan maka semestinya dia tidak menampakkannya secara terang-terangan. Namun peganglah tangannya dan berduaan dalam menasehatinya.”

Dan secara umum Islam mendorong adanya dialog, musyawarah, dan penyelesaian masalah dengan cara yang baik, tanpa menimbulkan kerusakan atau kekacauan yang bisa memperburuk situasi.

Demonstrasi, meskipun dimaksudkan untuk memperjuangkan keadilan atau perubahan, justru akan menambah masalah baru. Kekacauan yang ditimbulkan dapat merusak tatanan sosial dan membawa dampak negatif yang lebih luas. Belum lagi campur baur laki-laki dan perempuan yang tidak bisa dihindari.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menempuh jalan yang syar’i dalam menyuarakan pendapat, sehingga tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Maka demonstrasi akan memperburuk situasi dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar dan tidak sepantasnya seorang muslim yang baik melakukan hal itu. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Al-‘Allamah al-Faqih bin ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, إذا كان الشـﮯء كلــہ لله، إن أخذ منكـ شيئاً فهو ملكــہ ، وإن...
  • Ayyub as-Sikhtiyani rahimahullah menyatakan, “لا ينبل الرجل حتى تكون فيه خصلتان العفة عما في أيدي الناس، والتجاوز عما يكون...
  • Utsman bin Hakim al-Adawi rahimahullah mengingatkan kita tentang pentingnya selektif dalam memilih teman. Beliau mengatakan, اصحب من هو فوقك...
  • Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menyatakan, ومنْ علاماتِ العِلم النافع أنّ صاحبه لا يدَّعي العِلم ولا يفخر به علي أحدٍ...
  • Salat, merupakan tiang utama yang menopang kehidupan seorang Muslim. Dalam keberadaannya, salat menjadi sebuah ibadah yang menghubungkan jiwa dengan...
  • Merahasiakan kebaikan sebagaimana kita menyembunyikan kesalahan adalah sebuah prinsip yang telah diajarkan oleh Salamah bin Dinar al-Makhzumi rahimahullah. Ungkapan...

Kirim Pertanyaan