Memuliakan Buku Ilmu Agama

2 menit baca
Memuliakan Buku Ilmu Agama
Memuliakan Buku Ilmu Agama

Al-Khatib al-Baghdadi rahimahullah, seorang ulama ternama dalam dunia Islam, pernah menyampaikan sebuah pesan yang sangat berarti bagi para pencari ilmu. Beliau berkata,

“ليس من أهل العلم من أضاع كتاب علم”

“Bukan termasuk orang berilmu siapa saja yang menyia-nyiakan kitab (buku) ilmu agama.” [Taqyid al-Ilm 148]

Kutipan ini menegaskan betapa pentingnya menghargai dan menghormati buku-buku ilmu agama sebagai warisan kebijaksanaan dari para pendahulu kita yang saleh.

Ketika berbicara tentang ilmu agama, kita merujuk pada pengetahuan yang berkaitan dengan ajaran-ajaran agama, Al-Quran, Hadis, Fiqih, Tafsir, dan segenap cabang ilmu yang berkaitan dengan Islam. Buku-buku ilmu agama ini menjadi tonggak utama dalam memahami ajaran suci agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memuliakan buku ilmu agama.

Sebuah buku ilmu agama adalah lebih dari sekadar kertas dan tinta. Ia mengandung hikmah dan pengetahuan yang berharga. Menjaga keutuhan fisik buku dan melindunginya dari kerusakan adalah wujud penghormatan kita terhadap ilmu agama yang terkandung di dalamnya. Hindarilah menulis atau menggambar yang tidak perlu di atas halaman kitab, dan pastikan buku tersebut disimpan dengan baik agar tetap awet dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

Salah satu cara terbaik untuk memuliakan buku ilmu agama adalah dengan membaca dan memahami isinya secara khidmat dan mengamalkannya. Dalam proses membaca, bukan hanya sekedar menyibukkan mata dengan huruf-huruf yang tercetak di atas kertas, tetapi juga merenungkan dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya. Memahami ajaran agama dengan cermat akan membantu kita menjalankan ibadah dengan lebih baik dan benar.

Mengamalkan Ilmu yang dipelajari karena ilmu tanpa amal adalah sia-sia. Penghormatan terbesar terhadap buku ilmu agama adalah dengan mengamalkan ajaran-ajaran para pendahulu kita yang saleh yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Mempraktikkan nilai-nilai agama dalam tindakan kita adalah bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap ilmu agama yang telah diajarkan oleh para ulama terdahulu. Allahu a’lam

Abu Abdillah Dendi

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Lainnya

  • Apakah bersaksi artinya kita mesti melihat apa yang kita persaksikan? Bersaksi akan adanya Allah, mestikah kita melihat Allah dahulu,...
  • Syaikh Muhammad Ibnu Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, فالمريض يصلي ولو كان عليه ثياب نجسة، ولو كان بدنه نجسا، إذا...
  • Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah, seorang ulama besar dari masa lampau, memberikan gambaran yang indah tentang kekuatan dan manfaat membaca...
  • ☝? “Ibnul Arabi رحمه الله (wafat:543) berkata,” ” Termasuk kesempurnaan niat dalam ibadah adalah bersemangat untuk melakukan ibadah dan...
  • Dalam agama Islam, kedurhakaan kepada orang tua dianggap sebagai salah satu dosa besar yang sangat merugikan. Seperti yang disebutkan...
  • Pertanyaan tentang sah atau tidaknya melakukan salat saat berada di atas kendaraan sering kali muncul, dan Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin...

Kirim Pertanyaan