Menutup Amalan Dengan Istighfar |
Dalam ajaran Islam, tindakan baik dan amalan shalih memiliki posisi yang tinggi. Namun, kebijaksanaan Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan kita sebuah langkah yang sering terabaikan—menutup setiap amal shalih dengan istighfar.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa
“Nabi shallallahu alaihi wa sallam selalu menutup setiap amal shalih dengan istighfar (memohon ampunan kepada Allah Ta’ala).” “Madarijus Salikin” (2/1023).
Mengapa istighfar menjadi penutup yang diutamakan? Karena segala kebaikan kita masih jauh dari kesempurnaan. Istighfar adalah jalan untuk menyempurnakan amal, membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin terkait dengan amalan tersebut, dan menghadirkan kesadaran akan ketergantungan kita kepada Allah.
Nabi Muhammad ﷺ, meskipun maksum (terjaga dari dosa) namun diperintahkan untuk beristighfar. Apalagi dengan kita yang penuh dosa dan kekurangan.
Jadi, ketika kita berlaku baik, tidak lupa untuk menutupnya dengan istighfar. Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam beberapa amalan seperti setelah salat wajib atau yang lainnya. Allahu a’lam