Merahasiakan Amal Kebaikan Dan Tidak Berbangga Dengannya |
Abu Hazim rahimahullah pernah menyampaikan nasihat bijak yang sangat relevan dalam Syu’abul iman karya Al Imam Al Baihaqy. Beliau mengajarkan tentang pentingnya merahasiakan amal kebaikan sebagaimana kita menyembunyikan kejelekan.
“Sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekanmu, dan jangan sekali-kali engkau merasa bangga dengan amalanmu, karena engkau tidak mengetahui apakah termasuk dari golongan orang yang sengsara ataukah bahagia”.
Terkadang kita punya memamerkan amal kebaikan kita, mencari pengakuan dan pujian dari orang lain. Namun, Abu Hazim mengingatkan agar kita menyembunyikan kebaikan sebagaimana kita menyembunyikan kejelekan. Karena yang demikian ini akan lebih dekat kepada keihklasan dalam beramal saleh.
Abu Hazim rahimahullah menekankan agar tidak merasa bangga dengan amalan yang kita lakukan. Mengapa? Karena kita tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima atau tertolak.
Kesombongan terkadang muncul saat kita merasa telah melakukan banyak kebaikan. Namun, Abu Hazim rahimahullah mengingatkan bahwa kita tidak memiliki pengetahuan penuh tentang nasib akhirat kita. Mungkin amalan kita yang dianggap kecil oleh kita, ternyata memiliki bobot besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Merahasiakan amal kebaikan lebih dekat kepada keihklasan. Seseorang melakukan amalan untuk memenangkan simpati atau pujian, melainkan semata-mata karena cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan merahasiakan amal kebaikan, kita juga melindungi diri dari riya’ (melakukan amalan untuk mendapatkan pujian manusia) yang dapat merusak keikhlasan ibadah. Keikhlasan merupakan kunci utama diterimanya amal oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, kita harus menjaga hati agar tetap ikhlas dalam beramal. Kita beramal karena Allah, bukan karena keinginan mendapatkan apresiasi dari sesama. Janganlah kita terlena dengan pujian dunia, karena yang hakiki adalah keridhaan Allah yang kita cari. Allahu a’lam
Syu’abul iman karya Al Imam Al Baihaqy.