Musibah Besar Kaum Muslimin

2 menit baca
Musibah Besar Kaum Muslimin
Musibah Besar Kaum Muslimin

Dalam sebuah fatwa yang tegas, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyoroti perilaku merosot yang semakin mengkhawatirkan di kalangan umat muslim. Beliau dengan tegas mengkritisi kebiasaan begadang di malam hari tanpa tujuan yang jelas, terutama di depan televisi atau media lainnya. Dalam pandangan beliau, ini bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi merupakan musibah besar yang sedang melanda umat.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah dalam Majmu Fatawa beliau (12/69) menjelaskan

“هذه بلية وقع فيها الكثير من الناس فكثيرون يسهرون بالليل على التلفاز أو على غيره فإذا جاء الفجر فإذا هم نيام لا يقومون للصلاة، وهذا منكر عظيم لا يجوز لمسلم فعله.”

“Ini adalah sebuah musibah yang menimpa sekian banyak kaum muslimin. Banyak dari mereka yang begadang pada malam hari di depan televisi atau selainnya. Lantas jika datang waktu fajar mereka masih tidur dan tidak bangun untuk salat. Ini adalah kemungkaran yang besar dan tidak boleh seorang muslim melakukannya.”

Dari pernyataan beliau di atas maka begadang semacam ini sering kali mengakibatkan seseorang tidur lelap di waktu-waktu subuh, mengabaikan panggilan adzan untuk menunaikan shalat fajar. Ini adalah suatu kemungkaran yang tidak hanya mencelakakan diri sendiri. Jika dia melakukan salat subuh setelah keluar waktunya, maka salatnya tidak diterima dan dia telah melakukan dosa yang sangat besar.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu bahwa beliau berkata,

حسب الرجل من الخيبة والشر أن ينام حتى يصبح وقد بال الشيطان في أذنه

“Cukuplah seseorang dikatakan rugi dan jelek ketika dia tidur sampai masuk waktu subuh dan sungguh setan telah kencing pada telinganya.” [Qiyamullail lil Marwaziy 44]

Pentingnya kesadaran akan kewajiban menjaga waktu-waktu shalat, terutama shalat fajar yang memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar, tidak boleh diabaikan. Islam mengajarkan untuk memberikan prioritas utama pada ketaatan kepada Allah azza wa Jalla. Namun, perilaku begadang tanpa tujuan yang bermanfaat sering kali memperlemah kesemangatan dalam menjalankan kewajiban agama.

Sebagai umat muslim, kita diminta untuk memperbaiki perilaku dan kebiasaan yang tidak mendukung ketaatan dalam beragama. Boleh saja begadang jika memang ada keperluan yang penting tanpa harus mengorbankan kewajiban.

Menjaga waktu-waktu shalat dengan penuh kesadaran adalah ciri seorang mukmin yang sejati. Dengan demikian, kesadaran akan dampak negatif dari begadang sembarangan dan pengabaian terhadap shalat fajar harus menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan kita kepada Allah azza wa jalla.

Mari kita renungkan nasihat yang mendalam dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah dan bersungguh-sungguh dalam memperbaiki diri agar terhindar dari musibah besar yang sedang melanda kaum muslimin saat ini. Allahu a’lam

Abu Abdillah Dendi

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Lainnya

  • Dalam ajaran Islam, ada dosa-dosa besar yang sangat berat dan sulit untuk dihapuskan. Salah satunya adalah ghibah, yang dijelaskan...
  • Sebagian ulama terdahulu ditanya tentang hikmah disyariatkannya ibadah puasa. Dia pun menjawab “ليذوق الغنيّ طعم الجوع فلا ينسى الجائع.”...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah mengatakan, “من وُفـِّق لكثرة الدّعاء، فليُبشر بقُــرب الإجـابة” “Siapa saja yang diberi taufik...
  • Saudaraku… Membaca kembali lembaran-lembaran hidup di hari-hari yang telah berlalu, tentu akan mengundang tangis. Seolah tiap langkah tiada selamat...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan, “إذا كان الإنسان يصوم يوما ويفطر يوما وصادف يوم صومه يوم جمعة...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, مشاهدة هذه المباريات فيها إضاعة للمال، وقد ثبت عن النبي -صلى الله...

Kirim Pertanyaan