Musuhmu Yang Sejati

2 menit baca
Musuhmu Yang Sejati
Musuhmu Yang Sejati

Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti memiliki musuh. Namun, musuh sejati kita bukanlah orang yang menzalimi atau mengambil harta kita.

Hatim al-Ashom rahimahullah memberikan pandangan yang mendalam tentang siapa musuh sejati itu. Beliau berkata,

“رأيتُ كلَّ أحدٍ له عدو، فمَن اغتابني ليس بعدوِّي، ومَنْ أخذ مِنِّي شيئاً ليس بعدوِّي، بل عدوِّي مَنْ إذا كنتُ في طاعةٍ، أمرني بمعصية الله، وذلك إبليسُ وجنودُه.”

“Aku melihat setiap orang memiliki musuh, siapa saja yang menggibahiku maka dia bukan musuhku. Barang siapa mengambil suatu (barang) dariku, dia juga bukan musuhku. Bahkan musuhku adalah siapa yang jika aku sedang berada dalam ketaatan, dia menyuruhku bermaksiat kepada Allah, dan itulah Iblis serta bala tentaranya.”
(Siyar A’lamin Nubala 11/486)

Pernyataan Hatim al-Ashom rahimahullah ini mengajarkan bahwa musuh sejati kita adalah Iblis dan tentara-tentaranya yang selalu berusaha menggoda manusia untuk bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
Oleh karenanya Allah Ta’ala menegaskan hal ini dalam firman-Nya

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah dia sebagai musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” QS. Fathir : 6

Godaan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, baik berupa bisikan kalbu yang membujuk kita untuk melakukan berbagai dosa kecil maupun dorongan untuk melakukan dosa besar.

Menghadapi musuh yang tidak tampak ini membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan keteguhan iman dan keistiqomahan dalam beribadah. Sebagai langkah konkret, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan dzikir dalam berbagai kesempatan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan perumpamaan bahwa orang yang berdzikir seolah-olah berlindung di sebuah benteng yang sangat kokoh sehingga dia akan selamat dari gangguan setan. Sungguh hanya dengan perlindungan Allah Ta’ala hamba akan bisa selamat dari godaan setan. Manusia tidak bisa mengandalkan kekuatan fisiknya untuk melawan setan dan bala tentaranya.

Dengan memahami siapa musuh sejati kita dan senantiasa berdzikir serta memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita berharap akan mampu menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala dan menghindari perangkap dan tipu daya Iblis. Allahu A’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Ramadhan, bulan penuh berkah yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia, bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Lebih...
  •   “Seorang lelaki bertanya kepada al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah, “يا أبا علي، متى يبلغ الرجل غايته من حب الله...
  •   Ibnu Abdil Barr rahimahullah menyatakan, لا ينبغي للعاقل المؤمن أن يحتقر شيئًا من أعمال البر، فربما غُفر له...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, أن القلب لا يدخله حقائق الإيمان إذا كان فيه ما ينجسه من الكبر...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menegaskan, ‏بـر الوالديــن والعفة عن الفواحش وأداء الأمانـة من أعظم أسباب تفريج الكروب...
  • Ikhlas adalah salah satu pilar utama dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Bahkan merupakan syarat diterimanya amal saleh. Namun, mencapai...

Kirim Pertanyaan