Pintar Dunia, Bodoh Akhirat

2 menit baca
Pintar Dunia, Bodoh Akhirat
Pintar Dunia, Bodoh Akhirat

Hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui Abu Hurairah membawa pesan yang mendalam tentang nilai ilmu dan prioritas dalam kehidupan seorang muslim.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan,

نَّ اللهَ تعالى يُبغِضُ كلَّ عالِمٍ بالدنْيا جاهِلٍ بالآخِرَةِ

“Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang berilmu tentang dunia namun jahil (bodoh) tentang urusan akhirat.” HR. Al-Hakim dan dishahihkan Syaikh Albani dalam Shahihul Jami’ 1879

Hal ini menyoroti pentingnya meluruskan pandangan tentang ilmu dan amal, serta memperhatikan prioritas yang benar dalam menjalani kehidupan. Di satu sisi, ilmu tentang dunia memang penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari atau mencari nafkah karena kita hidup di dunia.

Namun, di sisi lain, ilmu tentang agama dan akhirat harus lebih diperhatikan dan diprioritaskan. Karena kebutuhan kita kepada ilmu agama sangat besar melebihi kebutuhan kita terhadap makanan dan minuman.

Allah ﷻ memberikan kita akal dan pengetahuan untuk memahami dunia dan segala isinya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Semestinya kita menggunakan pengetahuan tersebut dengan bijak, tidak hanya untuk kepentingan duniawi semata, tetapi juga untuk memperoleh keridhoan Allah Ta’ala dan keberkahan di akhirat.

Seorang Muslim jangan hanya fokus untuk mencari ilmu dunia, tetapi ilmu agama dan akhirat harus lebih diutamakan. Dengan memahami ajaran agama dan menjalankan amal kebaikan, seseorang dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk kehidupan di akhirat yang kekal nan abadi.

Jadi, hadis ini mengingatkan kita akan pentingnya ilmu agama dan akhirat. Kita harus belajar untuk tidak hanya memperkaya pikiran dengan pengetahuan tentang hal-hal duniawi, tetapi juga memperdalam pemahaman kita tentang agama dan akhirat serta mengamalkannya. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Waktu itu sangat berharga, lebih berharga dari harta dan bahkan lebih...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ...
  • Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, فإذا سمعت المؤذن وأنت تقرأ القرآن فاقطع القرآن وأجب المؤذن تقول مثل...
  • Allah azza wa jalla berfirman (tentang orang munafik), Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka...
  • Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “والغالب أنَّ من تسلَّط على أخيه بأذيَّة فإنَّ الله ينتقم منه في الدُّنيا قبل...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, “لَا أعلَمُ شَيئًا مُعَيَّنًا لِاستِقبَالِ رَمضَان،سِوَى أن يَستَقبِلهُ المُسلِم بالفَرحِ والسُّرُورِ والاغتِبَاطِ...

Kirim Pertanyaan