Merahasiakan Ibadah Tanda Keikhlasan |
Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya ibadah. Cukup banyak landasan hukum yang menunjukkan hal ini di antaranya adalah firman Allah Ta’ala
Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya. [QS. Al-Bayinah : 5]
Sebuah ibadah akan menjadi sah ketika dilakukan hanya untuk mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia. Salah satu cara untuk menjaga keikhlasan adalah dengan merahasiakan ibadah.
Abu at-Tayyah rahimahullah berkisah,
Ada seseorang yang beribadah selama dua puluh tahun dan selama itu pula tetangganya tidak ada yang tahu. [Al-Ikhlas 37]
Kisah ini menggambarkan bagaimana generasi salaf begitu menjaga amal mereka agar tetap murni hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, hingga orang terdekat sekalipun tidak mengetahui ibadah yang mereka lakukan.
Namun, Apakah Semua Ibadah Harus dirahasiakan?
Tidak semua ibadah harus dirahasiakan. Ibadah yang dilakukan secara berjamaah atau membutuhkan syiar Islam, seperti salat lima waktu di masjid, tetap harus dikerjakan secara terbuka. Bahkan, ada kalanya menampakkan amal untuk memotivasi orang lain juga bernilai ibadah, asalkan niatnya tetap ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang selalu ikhlas dalam setiap amal ibadah kita.
Wallahu a’lam bish-shawab.