Menjaga Lisan Meskipun BBM Naik |
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu menjadi isu yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Harga BBM yang naik bisa mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan pada kehidupan sehari-hari. Namun, dalam situasi seperti ini, kita perlu merenungkan nasihat bijak dari Abu Ishaq as-Sabi’i rahimahullah.
Abu Ishaq as-Sabi’i rahimahullah pernah menyatakan,
“Tidaklah suatu kaum mencela penguasa mereka kecuali mereka akan terhalangi dari kebaikannya.”
Nasihat ini mengajarkan kita untuk menjauhi perilaku yang merendahkan penguasa atau pemimpin dalam masyarakat, terlepas dari kondisi ekonomi yang sulit. Mengapa? Karena mencela atau merendahkan penguasa tidak hanya bisa mengganggu stabilitas sosial, tetapi juga dapat menghalangi potensi kebaikan yang bisa mereka lakukan.
Dalam Islam, ketaatan kepada penguasa adalah bagian penting dari ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, menjaga lisan kita dan tidak mengeluarkan kata-kata yang merendahkan penguasa adalah bagian dari ketaatan kepada agama. Ini bukan berarti kita tidak boleh mengkritik atau menyoroti kebijakan pemerintah yang mungkin tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan cara yang baik dan bijaksana sebagaimana dituntunkan oleh agama Islam. Yaitu disampaikan dengan baik dan secara rahasia bukan dihadapan publik.
Kenaikan harga BBM dan masalah ekonomi lainnya seringkali menjadi pemicu ketegangan di masyarakat. Namun, melalui pemahaman dan praktik nasihat Abu Ishaq as-Sabi’i rahimahullah, kita dapat menjaga stabilitas sosial dan membantu membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam situasi sulit seperti ini, mari kita bersama-sama menjaga lisan kita, berbicara dengan bijak, dan berupaya memperbaiki masyarakat kita dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Allahu a’lam